BERITA MALUKU. Kodim 1504/Ambon menggelar kegiatan pembinaan untuk mengantisipasi bahaya laten komunis dan munculnya faham radikalisme di Maluku.
Kegiatan dibuka Kasdim Mayor Infantri I Ketut Janji SH mewakili Dandim 1504/Ambon, diikuti Forum Komunikasi Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) Cabang Ambon, ibu-ibu Persit (Organisasi istri-istri TNI AD) dan seluruh Babinsa, berlangsung di Aula Kodim 1504/Ambon, Rabu (29/11/2017).
Dalam sambutannya, Kasdim meminta pemateri dapat memberikan pembinaan kepada seluruh peserta dengan baik, supaya apa yang disampaikan dalam materi ini dapat menjadikan tolak ukur untuk mendorong semua pihak tetap teguh membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman dan bahaya laten dari organisasi terlarang, serta mampu menutup pintu masuk rapat-rapat agar faham radikalisme maupun faham komunis dan organisasi ekstrim lainnya tidak mempunyai ruang sedikitpun untuk beredar serta mengganggu masyarakat di tanah air terutama di Maluku.
Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan pembinaan ini yakni, Mayor Kavaleri Eko Puejiwardoyo dan Mayor Infantri Suandi Elis.
Kedua perwira menengah ini dalam pembahasan materi, mengupas tentang adanya faham komunis dan radikalisme yang mulai menunjukkan gigi melalui berbagai aksi, baik di dunia maya maupun di dalam lingkungan masyarakat sekitar.
Untuk itu, dimintakan agar FKPPI dan Persit selalu mendukung tugas-tugas TNI untuk memberantas pergerakan ekstrim yang mulai muncul menebarkan faham radikalisme dan komunisme.
"Untuk itu dimintakan kepada FKPPI dimanapun berada, supaya segera melaporkan jika mendapatkan temuan tentang kegiatan-kegiatan menyimpang dari organisasi terlarang dan terselubung yang bebasis pada faham komunis dan radikalisme. (Oe)
Kegiatan dibuka Kasdim Mayor Infantri I Ketut Janji SH mewakili Dandim 1504/Ambon, diikuti Forum Komunikasi Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) Cabang Ambon, ibu-ibu Persit (Organisasi istri-istri TNI AD) dan seluruh Babinsa, berlangsung di Aula Kodim 1504/Ambon, Rabu (29/11/2017).
Dalam sambutannya, Kasdim meminta pemateri dapat memberikan pembinaan kepada seluruh peserta dengan baik, supaya apa yang disampaikan dalam materi ini dapat menjadikan tolak ukur untuk mendorong semua pihak tetap teguh membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman dan bahaya laten dari organisasi terlarang, serta mampu menutup pintu masuk rapat-rapat agar faham radikalisme maupun faham komunis dan organisasi ekstrim lainnya tidak mempunyai ruang sedikitpun untuk beredar serta mengganggu masyarakat di tanah air terutama di Maluku.
Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan pembinaan ini yakni, Mayor Kavaleri Eko Puejiwardoyo dan Mayor Infantri Suandi Elis.
Kedua perwira menengah ini dalam pembahasan materi, mengupas tentang adanya faham komunis dan radikalisme yang mulai menunjukkan gigi melalui berbagai aksi, baik di dunia maya maupun di dalam lingkungan masyarakat sekitar.
Untuk itu, dimintakan agar FKPPI dan Persit selalu mendukung tugas-tugas TNI untuk memberantas pergerakan ekstrim yang mulai muncul menebarkan faham radikalisme dan komunisme.
"Untuk itu dimintakan kepada FKPPI dimanapun berada, supaya segera melaporkan jika mendapatkan temuan tentang kegiatan-kegiatan menyimpang dari organisasi terlarang dan terselubung yang bebasis pada faham komunis dan radikalisme. (Oe)