HorasSumutNews.com - Berita Terkini Terbaru Hari Ini - Bila kita lihat ke belakang, dari riwayat hidupnya yang telah dipublikasikan sendiri, Dr.JR Saragih ,SH,MM merupakan keluarga yang sangat sederhana dimana beliau pernah menjadi kernek mobil, tukang semir dan pindah-pindah sekolah karena kesulitan keuangan, dan tinggal di tempat saudara.
Setelah mengakhiri pendidikan Sarjana Hukum, memasuki Sepawamil/Milsuk mendapat pangkat letnan Satu, ditempatkan di Detasemen Polisi Militer, karir militer biasa-biasa saja, tidak mempunyai jabatan yang menentukan alis kering, tentunya Tentara dilarang berbisnis tetapi dia telah memiliki, 3 Rumah Sakit dan dekat dengan para Jendral di lingkugan TNI dengan pangkat Perwina Menengah (Pamen) entah apa lacurnya bisa dekat dengan para jendral, tentunya jurus-jurus ini tidak dimiliki oleh Perwira seperti Dr.JR Saragih ,SH,MM
Entah dari mana dia memperoleh kekayaannya, dari selama bertugas, dari pangkat Lentnan Satu sampai dengan Letkol Junior, lebih kurang 12 Tahun, telah mempunyai kekayaan yang luar biasa, dan dekat dengan Pati Mabes TNI. Menghibahkan Eks Mobil Camat 20 Unit Taruna ke TNI Kodim Simalungun, Menyerahkan Kantor Bupati yang lama menjadi Kantor KODIM, Tentunya hal ini diluar kewajaran.
Pada saat menjadi Bupati Simalungun, kekuasaanya bertambah menjadi Kepala Daerah dekat dengan para Petinggi Militer dan mendatangkan para petinggi tersebut ke Simalungun 3 X setahun. seakan - akan Pemerintahan militer telah berlaku di Pemkab Simalungun. Setiap kunjungan ke Daerah menggunakan Helikopter, entah dari mana biaya Operasional yang digunakannya. Sementara kunjungan tersebut dapat menggunakan Mobil - Jalan Darat.
Pengawalan dengan Bodyguard yang ketar serta Mobil Mewah, seperti Alphard, Lexus, dan iring - iringan Pejabar- pejabat Pemkab dengan Poredes. Sepertinya kunjungan Pejabat tinggi yang luar biasa, JR Saragih, pimpinan yang dipilih rakyat sendiri, tidak selayaknya mempunyai kelakuan seperti ini, menjauhkan diri dari rakyatnya sendiri.
Kegiatan Pembangunan di Simalungun terjadi Korupsi berjamaah besar-besaran, Kartel Kontraktor Borongan yang dikuasai teman-teman Pendukug JR dengan potongan Fee 20% dan potongan lainnya, Kegiatan SKPD dipecah-pecah untuk menghindari Tender dibawah 50.000.000, Kegiatan diatas 50.000.000 sampai dengan Milyaran dilaksanakan Swakalola/tanpa Tender. Membangun Rumah Dinas Bupati tanpa melalui Musrembang/Ketok Palu Paripurna, Korupsi ini sangat terasa di Pemerintahan JR.
Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat dengan suka-suka tanpa melalui Prosedural Ketentuan yang berlaku, berikan SK diganti Jabatan dengan diam-diam yang penting bayar: Kepala Sekolah SD 50 Juta-100 Juta, Eselon IV 25 Juta-50 Juta, Eselon III 50 Juta-100 Juta, Tanpa pelantikan hanya dengan menyerahkan SK dan Serah Terima jabatan.
Pejabat Pemkab Simalungun tidak bisa berkutik, setiap saat harus mengikuti kunjungan Bupati, dan setiap saat pejabat Pemkab di gonta-ganti seenak perutnya. Karena kekuasaan ditangannya. Bagaimana caranya pembangunan bisa dilaksanakan , kalau pejabatnya di gonta - ganti, dan tidak peduli masalah ini. dan bila SKPD memberikan pendapat atau kritikan langsung, akan langsung dipecat (Mutasi) karena dia merupakan Bupati, katanya dan dia memilih Siapa yang bisa membantu dia.
Masyarakat mengharapkan Tercipta pemeritahan yang bersih, Pro Rakyat, Tanpa Pungli, Tangkap dan Periksa para Petinggi, Pejabat, Bupati, yang melakukan aksi Pungli secara Berjamaah, TIM Saber Pungli diharapkan turun ke Pemerintahan Simalungun.