AMBON - BERITA MALUKU. Sejak tanggak 16 Maret, sebanyak 113 SMK yang tersebar di 11 kabupaten/kota sudah mulai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang akan selesai pada tanggal 19 Maret mendatang.
Di hari pertama, pelaksanaan UNBK ini diwarnai dengan pemadaman lampu dan jaringan internet, di sesi kedua yang dijadwalkan berlangsung pukul 09.30 - 10.30 WIT.
Pemadaman lampu yang berimbas pada jaringan internet ini terjadi di SMK Negeri 3 Waiheru dan SMK Kesehatan, Kota Ambon, Senin (16/03).
Kepala Sekolah SMK Negeri 3, Izack Tanamal mengatakan, pemadaman lampu ini tentunya meresahkan guru-guru terkhususnya 326 siswa-siswi yang mengikuti UN.
"Kami sangat khawatir dengan terjadinya pemadaman lampu sehingga siswa terhambat dalam mengerjakan soal," cetusnya.
Dari peristiwa ini, ia berharap PLN lebih intens dalam berkoordinasi, sehingga pelaksanaan UN berjalan dengan baik dan lancar.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Sekolah SMK Kesehatan, Fin Bumbungan, membuat pelaksanaan UN terhenti cukup lama dikarenakan jaringan intenret pasca pemadaman lampu tidak bisa terconnect, sekitar satu jam.
"Pada saat lampu, komputer mati. Kemudian jaringan tidak terconnect lagi," terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji yang ditanya mengenai hal ini terkesan lepas tangan, sebagai instanso yang mengkoordinir pelaksanaan UN.
Bahkan dirinya mengelak bahwa tidak ada terjadi pemadaman lampu.
"Tidak ada, tidak ada, semua berjalan dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia UN, Sirhan Pelu mengatakan terkait hal ini pihaknya terus berkoordinsi dengan PLN.
"Pasca pemadaman lampu kita terus berkoordinas, sehingga kembali menyala, dan berjalan seperti biasa walaupun molor,"ungkap Pelu yang sementara melakukan pengawasan UN di Kabupaten Buru.
Untuk diketahui, di hari pertama pelaksanaan UN, Gubernur Maluku, Murad Ismail berkesempatan membuka pelaksanaan UNBK di SMK 5 Ambon di Wailela, Senin (16/3).
Pembukaan itu ditandai dengan membuka amplop berisi nomor Token untuk dimasukkan ke server komputer yang sebelumnya dibawa oleh salah seorang peserta UNBK SMK 5 Ambon.
Sebelum nomor token dimasukkan, Gubernur terlebih dahulu memberikan arahan singkat kepada 24 peserta sesi pertama UNBK SMK 5 Ambon di ruangan UNBK yang terletak di lantai 2 gedung sekolah.
Di SMK 5 Ambon sendiri peserta UNBK Tahun Ajaran 2019/2020 sebanyak 48 peserta dari jumlah yang seharusnya mengikuti UNBK sebanyak 52 orang. Karena 4 siswa tidak bisa mengikuti UNBK akibat bermasalah dengan kehadiran.
Dalam arahan singkatnya, Gubernur mengingatkan para peserta UNBK untuk teelebih dahulu berdoa sebelum melaksanakan soal-soal pada komputer.
"Berdoa terlebih dahulu supaya bisa laksanakan soal dengan baik. Karena yang bisa mengubah nasib itu Yang Maha Kuasa,"tuturnya yang didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji dan Kepala Sekolah SMK 5 Ambon, Elsina Aulalal dan disaksikan para guru dan staf yang hadir.
Usai memberikan arahan singkat, salah seorang siswa peserta UNBK maju kedepan dan memimpin doa sebelum memulai proses UNBK.
Di hari pertama, pelaksanaan UNBK ini diwarnai dengan pemadaman lampu dan jaringan internet, di sesi kedua yang dijadwalkan berlangsung pukul 09.30 - 10.30 WIT.
Pemadaman lampu yang berimbas pada jaringan internet ini terjadi di SMK Negeri 3 Waiheru dan SMK Kesehatan, Kota Ambon, Senin (16/03).
Kepala Sekolah SMK Negeri 3, Izack Tanamal mengatakan, pemadaman lampu ini tentunya meresahkan guru-guru terkhususnya 326 siswa-siswi yang mengikuti UN.
"Kami sangat khawatir dengan terjadinya pemadaman lampu sehingga siswa terhambat dalam mengerjakan soal," cetusnya.
Dari peristiwa ini, ia berharap PLN lebih intens dalam berkoordinasi, sehingga pelaksanaan UN berjalan dengan baik dan lancar.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Sekolah SMK Kesehatan, Fin Bumbungan, membuat pelaksanaan UN terhenti cukup lama dikarenakan jaringan intenret pasca pemadaman lampu tidak bisa terconnect, sekitar satu jam.
"Pada saat lampu, komputer mati. Kemudian jaringan tidak terconnect lagi," terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji yang ditanya mengenai hal ini terkesan lepas tangan, sebagai instanso yang mengkoordinir pelaksanaan UN.
Bahkan dirinya mengelak bahwa tidak ada terjadi pemadaman lampu.
"Tidak ada, tidak ada, semua berjalan dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia UN, Sirhan Pelu mengatakan terkait hal ini pihaknya terus berkoordinsi dengan PLN.
"Pasca pemadaman lampu kita terus berkoordinas, sehingga kembali menyala, dan berjalan seperti biasa walaupun molor,"ungkap Pelu yang sementara melakukan pengawasan UN di Kabupaten Buru.
Untuk diketahui, di hari pertama pelaksanaan UN, Gubernur Maluku, Murad Ismail berkesempatan membuka pelaksanaan UNBK di SMK 5 Ambon di Wailela, Senin (16/3).
Pembukaan itu ditandai dengan membuka amplop berisi nomor Token untuk dimasukkan ke server komputer yang sebelumnya dibawa oleh salah seorang peserta UNBK SMK 5 Ambon.
Sebelum nomor token dimasukkan, Gubernur terlebih dahulu memberikan arahan singkat kepada 24 peserta sesi pertama UNBK SMK 5 Ambon di ruangan UNBK yang terletak di lantai 2 gedung sekolah.
Di SMK 5 Ambon sendiri peserta UNBK Tahun Ajaran 2019/2020 sebanyak 48 peserta dari jumlah yang seharusnya mengikuti UNBK sebanyak 52 orang. Karena 4 siswa tidak bisa mengikuti UNBK akibat bermasalah dengan kehadiran.
Dalam arahan singkatnya, Gubernur mengingatkan para peserta UNBK untuk teelebih dahulu berdoa sebelum melaksanakan soal-soal pada komputer.
"Berdoa terlebih dahulu supaya bisa laksanakan soal dengan baik. Karena yang bisa mengubah nasib itu Yang Maha Kuasa,"tuturnya yang didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji dan Kepala Sekolah SMK 5 Ambon, Elsina Aulalal dan disaksikan para guru dan staf yang hadir.
Usai memberikan arahan singkat, salah seorang siswa peserta UNBK maju kedepan dan memimpin doa sebelum memulai proses UNBK.