AMBON - BERITA MALUKU. Sejumlah agenda di DPRD Provinsi Maluku ditidakan akibat virus Corona (Covid 19).
"Akibat virus ini, ada beberapa kegiatan dewan ditiadakan, betul hari ini kita musti paripurna dalam penetapan empat buah ranperda, namun tidak dilaksanakan," ujar Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada awak media di kantor Gubernur Maluku, Senin (16/03).
Guna memperlancar kembali agenda DPRD, dirinya sudah meminta kepada Plt Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Maluku, Bodewin Wattimena untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehata Maluku dan instansi terkait untuk pemasangan alat deteksi suhu tubuh, termasuk penyemprotan sekitar gedung dewan, ruang fraksi, pimpinan dan komisi.
"Saya minta Sekwan untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan atau pihak terkait agar alat deteksi supaya bisa difungsikan di dewan. Pintu masuk ke dalam dewan hanya satu saja pintu depan, kami tidak memberikan ruang lagi untuk bebas masuk ke DPRD. Supaya mudah di deteksi baik anggota dewan, ASN atau juga masyarakat. Sebab bagaimanapun juga kita tidak bisa menutup diri dari masyarakat yang datang," tuturnya.
Untuk sejumlah anggota DPRD yang sampai saat ini masih berada di luar daerah, ia juga meminta agar adanya kesadaran diri untuk melakukan pemeriksaan.
"Bukan mencurigai tetapi mencegah, sebaiknya kita mempercepat ambil langkah itu. Siapa yang bisa meramal penyakit ini datang ke kita, tidak ada satupun, sekarang ini kita saja berjalan dengan merasa takut, bukan pejabat tetapi masyarakat kecil juga untuk bagaimana mengantisipasi hal ini," cetusnya.
Terlepas dari hal tersebut, kader PDI Perjuangan Maluku ini, juga meminta agar dapat meningkatkan pengawasan di pelabuhan kecil yang tersebar di 11 kabupaten/kota, seperti di Kepulauan Aru, yang saat ini banyak ribuan kapal luar daerah yang melakukan aktifitas disana.
"Tadi Pak Gubernur sudah katakan, pelabuhan-pelabuhan kecil itu, jangan dianggap remeh. Justru itu yang menjadi ancaman bagi kita. Tadi beliau umpamakan di Aru misalnya. Di Aru, Saya sangat berpendapat itu. Karena kapal-kapal dari luar bebas masuk keluar dari sana, menyinggahi tempat-tempat di Aru dan kalau tidak di awasi dengan ketat, justru dari situ masuk ke Maluku, bukan dari Ambon, Bandara Pattimura atau dari pelabuhan laut," ujar Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada awak media di kantor Gubernur, Senin (16/03).
Olehnya itu, dirinya terus berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan dan kewaspadaan terutama di pelabuhan kecil di kabupaten/kota.
Bahkan pihaknya siap membantu pemda dan instansi terkait dalam berbagai kebijakan apapun dalam pencegagan Covid 19.
"Kalau memang pemda atau satgas untuk meningkatkan pencegahan atau sosialisasi kami selalu siap dan mendukung untuk persetujuan anggaran. Karena bagaimanapun juga tugas ini berjalan dengan baik kalau tanpa didukung oleh anggaran," tandasnya.
"Akibat virus ini, ada beberapa kegiatan dewan ditiadakan, betul hari ini kita musti paripurna dalam penetapan empat buah ranperda, namun tidak dilaksanakan," ujar Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada awak media di kantor Gubernur Maluku, Senin (16/03).
Guna memperlancar kembali agenda DPRD, dirinya sudah meminta kepada Plt Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Maluku, Bodewin Wattimena untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehata Maluku dan instansi terkait untuk pemasangan alat deteksi suhu tubuh, termasuk penyemprotan sekitar gedung dewan, ruang fraksi, pimpinan dan komisi.
"Saya minta Sekwan untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan atau pihak terkait agar alat deteksi supaya bisa difungsikan di dewan. Pintu masuk ke dalam dewan hanya satu saja pintu depan, kami tidak memberikan ruang lagi untuk bebas masuk ke DPRD. Supaya mudah di deteksi baik anggota dewan, ASN atau juga masyarakat. Sebab bagaimanapun juga kita tidak bisa menutup diri dari masyarakat yang datang," tuturnya.
Untuk sejumlah anggota DPRD yang sampai saat ini masih berada di luar daerah, ia juga meminta agar adanya kesadaran diri untuk melakukan pemeriksaan.
"Bukan mencurigai tetapi mencegah, sebaiknya kita mempercepat ambil langkah itu. Siapa yang bisa meramal penyakit ini datang ke kita, tidak ada satupun, sekarang ini kita saja berjalan dengan merasa takut, bukan pejabat tetapi masyarakat kecil juga untuk bagaimana mengantisipasi hal ini," cetusnya.
Terlepas dari hal tersebut, kader PDI Perjuangan Maluku ini, juga meminta agar dapat meningkatkan pengawasan di pelabuhan kecil yang tersebar di 11 kabupaten/kota, seperti di Kepulauan Aru, yang saat ini banyak ribuan kapal luar daerah yang melakukan aktifitas disana.
"Tadi Pak Gubernur sudah katakan, pelabuhan-pelabuhan kecil itu, jangan dianggap remeh. Justru itu yang menjadi ancaman bagi kita. Tadi beliau umpamakan di Aru misalnya. Di Aru, Saya sangat berpendapat itu. Karena kapal-kapal dari luar bebas masuk keluar dari sana, menyinggahi tempat-tempat di Aru dan kalau tidak di awasi dengan ketat, justru dari situ masuk ke Maluku, bukan dari Ambon, Bandara Pattimura atau dari pelabuhan laut," ujar Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada awak media di kantor Gubernur, Senin (16/03).
Olehnya itu, dirinya terus berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan dan kewaspadaan terutama di pelabuhan kecil di kabupaten/kota.
Bahkan pihaknya siap membantu pemda dan instansi terkait dalam berbagai kebijakan apapun dalam pencegagan Covid 19.
"Kalau memang pemda atau satgas untuk meningkatkan pencegahan atau sosialisasi kami selalu siap dan mendukung untuk persetujuan anggaran. Karena bagaimanapun juga tugas ini berjalan dengan baik kalau tanpa didukung oleh anggaran," tandasnya.