AMBON - BERITA MALUKU. Walikota Ambon, Richard Louhenapessy perintahkan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap ASN yang melakukan kunjungan kerja atau kegiatan dari luar daerah, guna mencegah penularan virus Corona (Covid 19).
"Ada beberapa staf saya yang sudah kembali, saya sudah minta Dinas Kesehatan periksa," cetusnya.
Selain diperiksa, bila perlu menurutnya pegawai tersebut menjalani isolasi di rumah untuk beberapa hari kedepan.
"kalaupun memungkinkan mereka di isolasi di rumah, itu kebijakan yang ditempuh untuk pegawai yang sementara melaksankan kerja di Jakarta atau di Jawa Barat," pintanya.
Sementara ini, dirinya telah mengambil kebijakan untuk pending seluruh kegiatan maupun kunjungan ASN ke luar daerah.
"Kebijakan pemkot seluruh kegiatan diluar untuk ASN dipending tidak ada pegawai, perawat maupun guru untuk berangkat ke luar daerah," tegasnya.
Selain itu, masalah serius yang lebih khusus bagi warga GPM yang akan melaksanakan ibadah dan perjamuan di awal April mendatang .
Terkait hal ini, sejak malam pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi, melibatkan seluruh tokoh agama baik GPM, Katolik, Pantekosta dan GBI untuk membicarakannya untuk langkah antisipasi.
"Gereja juga sudah membicarakan paling tidak dalam rapat awal, kita akan sinkronkan dari aspek kebijakan bagi seluruh masyarakat, karena jemaat juga warga kota, jadi harus ada sinkronisasi dalam kebijakan itu, jangan sampai kota mau mengambil kebijakan ini, Gereja mengambil kebijakan begitu, padahal dampaknya nanti pemerintah yang akan bertanggungjawab, itu yang nanti koordinasikan," tuturnya.
Untuk sosialisasi pencegahan virus Covid 19, menurutnya Pemerintah Kota Ambon sejak awal telah gencar melakukan sosialisasi, terkhususnya di dunia pendidikan, Gereja maupun Masjid, serta di tempat-tempat umum seperti di mall dan lain sebagainya.
Dengan harapan, sosialisasi ini bisa menambah pengetahuan kepada masyarakat untuk mengantisipasi virus ini.
"Sampai saat ini dari seluruh sekolah yang ada di Ambon tinggal 9 sekolah yang disosialisasi untuk mengetahui cara mengantisipasi," pungkasnya.
"Ada beberapa staf saya yang sudah kembali, saya sudah minta Dinas Kesehatan periksa," cetusnya.
Selain diperiksa, bila perlu menurutnya pegawai tersebut menjalani isolasi di rumah untuk beberapa hari kedepan.
"kalaupun memungkinkan mereka di isolasi di rumah, itu kebijakan yang ditempuh untuk pegawai yang sementara melaksankan kerja di Jakarta atau di Jawa Barat," pintanya.
Sementara ini, dirinya telah mengambil kebijakan untuk pending seluruh kegiatan maupun kunjungan ASN ke luar daerah.
"Kebijakan pemkot seluruh kegiatan diluar untuk ASN dipending tidak ada pegawai, perawat maupun guru untuk berangkat ke luar daerah," tegasnya.
Selain itu, masalah serius yang lebih khusus bagi warga GPM yang akan melaksanakan ibadah dan perjamuan di awal April mendatang .
Terkait hal ini, sejak malam pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi, melibatkan seluruh tokoh agama baik GPM, Katolik, Pantekosta dan GBI untuk membicarakannya untuk langkah antisipasi.
"Gereja juga sudah membicarakan paling tidak dalam rapat awal, kita akan sinkronkan dari aspek kebijakan bagi seluruh masyarakat, karena jemaat juga warga kota, jadi harus ada sinkronisasi dalam kebijakan itu, jangan sampai kota mau mengambil kebijakan ini, Gereja mengambil kebijakan begitu, padahal dampaknya nanti pemerintah yang akan bertanggungjawab, itu yang nanti koordinasikan," tuturnya.
Untuk sosialisasi pencegahan virus Covid 19, menurutnya Pemerintah Kota Ambon sejak awal telah gencar melakukan sosialisasi, terkhususnya di dunia pendidikan, Gereja maupun Masjid, serta di tempat-tempat umum seperti di mall dan lain sebagainya.
Dengan harapan, sosialisasi ini bisa menambah pengetahuan kepada masyarakat untuk mengantisipasi virus ini.
"Sampai saat ini dari seluruh sekolah yang ada di Ambon tinggal 9 sekolah yang disosialisasi untuk mengetahui cara mengantisipasi," pungkasnya.