AMBON - BERITA MALUKU. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok tersedia sampai perayaan Idul Fitri Ramadhan 1441 Hijriyah.
"Apalagi ada basudara yang merayakan Paskah, Puasa dan Ramadhan, jadi masyarakat tidak usah khawatir karena pemerintah sudah memgantisipasi itu, sehingga dipastikan ketersediaan bahan pokok bisa terpenuhi sampai Ramadhan," ujar Selang kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (19/03).
Walaupun demikian, untuk menjaga ketersediaan bahan pokok, pihaknya telah melakukan pembatasan empat kebutuhan bahan pokok gerai modern, yakni Gula Pasir, Mie Instan, beras dan minyak goreng.
"Kemarin bermasalah, kebetulan sudah masuk dan tidak ada masalah, bahkan beras bisa sampai lima bulan kedepan, jaadi tidak perlu belanja yang besar-besaran untuk saat ini," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano, mengungkapkan, untuk saat ini setiap orang, jelasnya sekali masuk ke toko hanya diperbolehkan membeli beras sebanyak 10 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter dan mie instan 2 karton.
"Tapi bukan berarti dia beli itu dia tidak boleh beli lagi, tidak. Artinya dia sekali masuk ke toko, toko hanya layani dia sejumlah itu saja. Nanti sore atau besok lagi dia dibolehkan, tapi hanya dengan ketentuan itu," jelasnya.
Langkah itu diambil Disperindag untuk menghindari kepanikan ditengah-tengah masyarakat.
"Kita hanya memghindari ada orang-orang masuk toko lalu keluar dengan gerobak penuh. Kita menghindari itu, karena itu bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat. Jadi kita mengedukasi konsumen untuk tidak melakukan hal-hal tersebut," sambungnya.
Ditanyai mengapa hanya empat komoditi ini, Pattiselano mengatakan, karena empat komoditi ini merupakan komoditi vital yang biasanya disimpan dirumah.
Surat edaran dari Kasatgas Pangan Nasional ini juga kata Pattiselano diteruskan ke semua asosiasi pedagang.
"Ini benar dikeluarkan Reskrim Polri kepada asosiasi Aprindo, Puskopas, Apsi, APDI, Inkopas nah ini itujukan kepada mereka supaya mereka ditujukan kepada anggota-anggota mereka," tandasnya.
Bahkan kata Pattiselano, guna memantau penjualan sesuai edaran tersebut, pihak gerai maupun toko diwajibkan siapkan faktur pembelian stok maupun faktur penjualan. "Jadi mereka dilengkapi faktur pembelian stok kebutuhan pokok semua, setiap setiap saat diperiksa fakturnya. Jadi harus transparan,"ujarnya.
Untuk stok kebutuhan pokok sendiri, Pattiselano mengaku saat ini ada dalam stok yang cukup.
"Beras 12ribu ton itu daya tahannya bisa untuk enam bulan, sementara beras di pedagang stoknya bisa bertahan sampai 66 hari kedepan untuk Kota Ambon. Seme tara minyak goreng stoknya ada sampai 26 hari, terigu 93 hari, telur bisa 11 hari, gula pasir 43 hari. Karena gula ini ada 280 ton jadi gula ketersediaannya tercukupi," terangnya.
Sementara untuk stok kebutuhan pokok di kabupaten/kota di luar Ambon, kata Pattiselano saat ini pihaknya masih mengumpul datanya.
"Kabupaten/kota yang sekarang kami lagi mengumpulkan datanya karena baru masuk sebagian dan kami sudah menyurat resmi kalau terjadi kelangkaan supaya informasikan ke kita. Supaya kita bisa upayakan jalan keluar didorong dari Ambon ke daerah," tandasnya.
"Apalagi ada basudara yang merayakan Paskah, Puasa dan Ramadhan, jadi masyarakat tidak usah khawatir karena pemerintah sudah memgantisipasi itu, sehingga dipastikan ketersediaan bahan pokok bisa terpenuhi sampai Ramadhan," ujar Selang kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (19/03).
Walaupun demikian, untuk menjaga ketersediaan bahan pokok, pihaknya telah melakukan pembatasan empat kebutuhan bahan pokok gerai modern, yakni Gula Pasir, Mie Instan, beras dan minyak goreng.
"Kemarin bermasalah, kebetulan sudah masuk dan tidak ada masalah, bahkan beras bisa sampai lima bulan kedepan, jaadi tidak perlu belanja yang besar-besaran untuk saat ini," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano, mengungkapkan, untuk saat ini setiap orang, jelasnya sekali masuk ke toko hanya diperbolehkan membeli beras sebanyak 10 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter dan mie instan 2 karton.
"Tapi bukan berarti dia beli itu dia tidak boleh beli lagi, tidak. Artinya dia sekali masuk ke toko, toko hanya layani dia sejumlah itu saja. Nanti sore atau besok lagi dia dibolehkan, tapi hanya dengan ketentuan itu," jelasnya.
Langkah itu diambil Disperindag untuk menghindari kepanikan ditengah-tengah masyarakat.
"Kita hanya memghindari ada orang-orang masuk toko lalu keluar dengan gerobak penuh. Kita menghindari itu, karena itu bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat. Jadi kita mengedukasi konsumen untuk tidak melakukan hal-hal tersebut," sambungnya.
Ditanyai mengapa hanya empat komoditi ini, Pattiselano mengatakan, karena empat komoditi ini merupakan komoditi vital yang biasanya disimpan dirumah.
Surat edaran dari Kasatgas Pangan Nasional ini juga kata Pattiselano diteruskan ke semua asosiasi pedagang.
"Ini benar dikeluarkan Reskrim Polri kepada asosiasi Aprindo, Puskopas, Apsi, APDI, Inkopas nah ini itujukan kepada mereka supaya mereka ditujukan kepada anggota-anggota mereka," tandasnya.
Bahkan kata Pattiselano, guna memantau penjualan sesuai edaran tersebut, pihak gerai maupun toko diwajibkan siapkan faktur pembelian stok maupun faktur penjualan. "Jadi mereka dilengkapi faktur pembelian stok kebutuhan pokok semua, setiap setiap saat diperiksa fakturnya. Jadi harus transparan,"ujarnya.
Untuk stok kebutuhan pokok sendiri, Pattiselano mengaku saat ini ada dalam stok yang cukup.
"Beras 12ribu ton itu daya tahannya bisa untuk enam bulan, sementara beras di pedagang stoknya bisa bertahan sampai 66 hari kedepan untuk Kota Ambon. Seme tara minyak goreng stoknya ada sampai 26 hari, terigu 93 hari, telur bisa 11 hari, gula pasir 43 hari. Karena gula ini ada 280 ton jadi gula ketersediaannya tercukupi," terangnya.
Sementara untuk stok kebutuhan pokok di kabupaten/kota di luar Ambon, kata Pattiselano saat ini pihaknya masih mengumpul datanya.
"Kabupaten/kota yang sekarang kami lagi mengumpulkan datanya karena baru masuk sebagian dan kami sudah menyurat resmi kalau terjadi kelangkaan supaya informasikan ke kita. Supaya kita bisa upayakan jalan keluar didorong dari Ambon ke daerah," tandasnya.