BERITA MALUKU - AMBON. Dinas Pekerjaan Umun (PU) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terus gencar melakukan pembentukan badan jalan.
Hal ini dibuktikan, saat ini ada lima ruas jalan yang sementara dilakukan pembentukan jalan melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu Luhu - Talagalakambelu, Luhu-lamaleihila, Eli Besar - Air Papaya, Rumberu -Rambatu, Rambatu - Manusa dan Buria - Lohiasapalewa.
"Pembentukan semua badan jalan tersebut sudah hampir rampung, dan kita akan terus upayakan untuk secepatnya selesai dan bisa difungsikan, terutama di daerah pengunungan maupun semenanjung Huamual, sedangkan lengan Huamual belakang sudah bisa tembus," ujar Kelala Dinas PU Kabupaten SBB, Tomy Wattimena, Selasa (18/12/2018).
Setelah pembentukan badan jalan selesai dilakukan, maka di tahun 2020 pihaknya akan melanjutkan dengan pengaspalan. Namun semuanya tergantung anggaran.
"Jadi kita bikin yang arteri dulu, misalnya pantai selatan pulau Seram sampai pantai utara, jadi dari Kairatu sudah terakses sampai Taniwel yang diharapkan bisa terlaksana di tahun 2019," ucapnya.
Saat ini ungkapnya, ruas badan jalan di daerah pegunungan seperti Rambatu- Manusa sudah tembus, begitu juga dengan Buria-Riring-Rumasoan, yang diharapkan bisa selesai di tahun 2019. Sehingga daerah yang dianggap terisolasi, sudah bisa terakses.
"Kemarin kita sudah membuka dari Tala - Sumit Elpaputih. Kedepan kita membuka akses itu, di daerah pegunungan juga dari Hunitetu - Hukuanakota. Semuanya sudah tembus, tahun depan melalui DAK kita melakukan pengaspalan," tuturnya.
Walaupun demikian, dirinya berharap ada sinergitas dari pemerintah provinsi Maluku dan pemerintah pusat bersama pemerintah kabupaten, sehingga apa yang diharapkan untuk membuka keterisolasian bisa berjalan sesuai harapan masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu upaya yang dilakukan dalam membuka akses jalan di daerah berslogan Saka Mese Nusa ini, adalah dengan peningkatan jalan dari jalan kabupaten menjadi provinsi bahkan menjadi jalan nasional, seperti jalan Piru-Loki, yang perlu ditangani pempus.
"Sinergitas perlu, sebab kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri, jadi musti bersama-sama. Sebab penganggaran juga dari pempus. Mengingat untuk menyelesaikan persoalan jalan membutuhkan anggarannya sangat besar," tandasnya.
Dirinya mengungkapkan, dalam tahun ini tidak ada satupun jalan yang ditingkatkan.
Untuk itu dirinya berharap, ada peningkatan jalan kabupaten menjadi jalan provinsi maupun nasional, sehingga persoalan jalan semuanya bisa tertasi terutama daerah yang masih terisloir.
"Kita sih berharap kedepan ada beberapa ruas jalan yang bisa ditingkatkan status menjadi jalan nasional, sehingga anggaran yang dikucurkan berasal dari pemerintah pusat. Kalau menggunakan APBD lama baru selesai, oleh sebab itu perlu ada intervensi pempus terhadap hal ini," pintanya.
Hal ini dibuktikan, saat ini ada lima ruas jalan yang sementara dilakukan pembentukan jalan melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu Luhu - Talagalakambelu, Luhu-lamaleihila, Eli Besar - Air Papaya, Rumberu -Rambatu, Rambatu - Manusa dan Buria - Lohiasapalewa.
"Pembentukan semua badan jalan tersebut sudah hampir rampung, dan kita akan terus upayakan untuk secepatnya selesai dan bisa difungsikan, terutama di daerah pengunungan maupun semenanjung Huamual, sedangkan lengan Huamual belakang sudah bisa tembus," ujar Kelala Dinas PU Kabupaten SBB, Tomy Wattimena, Selasa (18/12/2018).
Setelah pembentukan badan jalan selesai dilakukan, maka di tahun 2020 pihaknya akan melanjutkan dengan pengaspalan. Namun semuanya tergantung anggaran.
"Jadi kita bikin yang arteri dulu, misalnya pantai selatan pulau Seram sampai pantai utara, jadi dari Kairatu sudah terakses sampai Taniwel yang diharapkan bisa terlaksana di tahun 2019," ucapnya.
Saat ini ungkapnya, ruas badan jalan di daerah pegunungan seperti Rambatu- Manusa sudah tembus, begitu juga dengan Buria-Riring-Rumasoan, yang diharapkan bisa selesai di tahun 2019. Sehingga daerah yang dianggap terisolasi, sudah bisa terakses.
"Kemarin kita sudah membuka dari Tala - Sumit Elpaputih. Kedepan kita membuka akses itu, di daerah pegunungan juga dari Hunitetu - Hukuanakota. Semuanya sudah tembus, tahun depan melalui DAK kita melakukan pengaspalan," tuturnya.
Walaupun demikian, dirinya berharap ada sinergitas dari pemerintah provinsi Maluku dan pemerintah pusat bersama pemerintah kabupaten, sehingga apa yang diharapkan untuk membuka keterisolasian bisa berjalan sesuai harapan masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu upaya yang dilakukan dalam membuka akses jalan di daerah berslogan Saka Mese Nusa ini, adalah dengan peningkatan jalan dari jalan kabupaten menjadi provinsi bahkan menjadi jalan nasional, seperti jalan Piru-Loki, yang perlu ditangani pempus.
"Sinergitas perlu, sebab kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri, jadi musti bersama-sama. Sebab penganggaran juga dari pempus. Mengingat untuk menyelesaikan persoalan jalan membutuhkan anggarannya sangat besar," tandasnya.
Dirinya mengungkapkan, dalam tahun ini tidak ada satupun jalan yang ditingkatkan.
Untuk itu dirinya berharap, ada peningkatan jalan kabupaten menjadi jalan provinsi maupun nasional, sehingga persoalan jalan semuanya bisa tertasi terutama daerah yang masih terisloir.
"Kita sih berharap kedepan ada beberapa ruas jalan yang bisa ditingkatkan status menjadi jalan nasional, sehingga anggaran yang dikucurkan berasal dari pemerintah pusat. Kalau menggunakan APBD lama baru selesai, oleh sebab itu perlu ada intervensi pempus terhadap hal ini," pintanya.