. Setelah terjalin kesepakatan dengan Pemkab Bojonegoro untuk membangun jembatan Sungai Bengawan Solo yang akan menghubungkan wilayah Kecamatan Kradenan menuju Kecamatan Ngraho, kini Pemkab Blora mulai merencanakan penganggaran pembangunannya.
Hal itu diucapkan Bupati Djoko Nugroho, melalui Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Setyo Edy SH, M.Hum dalam Rapat Koordinasi Badan Kerjasama Ratubangnegoro (Blora, Tuban, Rembang, Bojonegoro), Rabu lalu (25/7/2018), di Ruang Pertemuan Setda Kab.Blora.
"Sesuai arahan Pak Bupati, kami minta Bappeda untuk segera merencanakan penganggaran pembangunan jembatan itu. Pasalnya Bojonegoro sudah siap dan sudah menganggarkan," ucap Setyo Edy.
Menurutnya anggaran untuk perencanaan dan pembuatan Detail Engineering Design (DED) nya bisa dimasukkan dalam Perubahan APBD 2018 nanti. Sedangkan anggaran pembangunan fisiknya bisa dimasukkan dalam usulan APBD 2019.
"Jika berjalan lancar, maka 2019 pembangunan bisa dimulai. Bapak Bupati ingin sebelum masa jabatannya nanti habis di 2021, jembatan yang sudah lama diidam-idamkan masyarakat wilayah Blora Selatan ini bisa diresmikan dan difungsikan," lanjutnya.
Tidak hanya Blora dan Bojonegoro saja yang memikul anggaran pembangunan jembatan membentang dari Desa Medalem menuju Desa Luwihaji itu. Bupati Djoko Nugroho dalam Musrenbangwil eks Karesidenan Pati beberapa bulan lalu juga minta bantuan Pemprov Jateng agar pembangunan jembatan ini bisa menjadi prioritas pembangunan tahun 2020.
(berita sebelumnya : Blora dan Bojonegoro Sepakat Bangun Jembatan Bengawan Solo di Medalem)
(berita sebelumnya : Blora dan Bojonegoro Sepakat Bangun Jembatan Bengawan Solo di Medalem)
Hingga saat ini warga di Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Ngraho hanya mengandalkan penyeberangan sungai Bengawan Solo hanya dengan perahu sederhana yang tingkat kerawanannya sangat tinggi ketika arus besar. (res-infoblora)