Turunkan Banser, Upaya Mustasyar NU Kota Kraksaan Cegah Maksiat Di Sungai Bokong

Penulis : Agam
Sabtu,  14 April 2017



Probolinggo,kraksaan-online.comMustasyar NU Kota Kraksaan menegaskan, supaya kaum prempuan yang berada di sepanjang sungai Kali Bokong dari Kecamatan Maron hingga Kecamatan Banyuanyar , supaya tidak di jadikan tempat mandi oleh warga sekitar, utamanya kaum perempuan.
Sebab, hal itu mengundang maksiat, kalau kaum perempuan mandi di alam terbuka, apalagi di pinggir jalan.
"Bagi warga sekitar, yang terbiasa mandi di kali Bokong, segera di hindari. Ini utamanya kaum perempuan. Bila mandi kelihatan semua aurotnya, bisa-bisa hukumnya haram,"kata KH Hasan Aminuddin, Jumat (14/4/2017) ketika di pelantikan PAC GP Ansor Banyuanyar, di balai desa Blado Wetan.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini juga menjelaskan, ketika itu mendapat masukan dari salah satu teman politiknya dari Jember. Dia berceritra, kalau mereka sedang asyik melewati kali bokong, sehingga nyaris terjadi peristiwa tabrakan mobil yang ditumpanginya.
"Pak Kyai Hasan, kami hampir tabrakan di jalan sepanjang Kali Bokong. Sebenarnya kami yang salah, karena terlena melihat cewek mandidi sepanjang sungai itu,"tiru Hasan Aminuddin.
Selain itu, Kepala Kejaksaan (Kajari) Kraksaan yang baru, Nadda Lubis SH, Mh, juga pernah cerita tentang pengalaman melihat orang mandi di Kali Bokong. Kajari menyindir, kalau masyarakat di sekitar Kali bokong itu terlihat jorok, ketimbang mandinya orang turis di pantai kuta Bali.
"Tolong mulai sekarang jauhi mandi di sungai."tegas Hasan Aminuddin

Suami dari Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari ini berjanji, dalam waktu dekat pasukan banser akan diberi tugas untuk mengawasi serta menjaga Kali Bokong, supaya tidak di jadikan tempat mandi lagi. 

"Secepatnya, Banser akan kita turunkan,"pungkasnya.


//

Subscribe to receive free email updates: