Nova, Suluh dan Ahmad Junedi menunjukkan alat deteksi gempa yang mereka buat. (foto: teg-ib) |
Berawal dari keprihatinan banyaknya bencana gempa bumi dan tanah longsor di Indonesia, mengingat letaknya yang berada di antara 3 lempeng bumi. Membuat Nova dan kawan-kawan berinisiatif membuat alat yang bisa mendeteksi datangnya getaran dan pergerakan tanah. Dengan tujuan bisa mengetahui datangnya bencana lebih dini sehingga dapat meminimalisir korban.
Dengan memanfaatkan peralon bekas, bandul besi, ring besi dan lampu sirine yang disusun sedemikian rupa. Ketiga siswa ini bisa membuat pendeteksi gempa yang cukup sederhana dan murah. Getaran kecil bisa terdeteksi dan bisa digunakan di rumah rumah penduduk.
"Peralon bekas kami rangkai, didalamnya kami beri bandul besi yang akan bergetar ketika kena guncangan gempa. Jika getaran cukup besar maka bandul tersebut akan menyentuh lempengan berbentuk ring yang terpadang di dalam peralon. Dimana hal tersebut akan membunyikan sirine serta menyalakan lampu LED yang sudah dihubungkan," jelas Nova, di sekolahnya kemarin.
Menurutnya alat detektor gempa tersebut mampu mendeteksi gempa mulai dari kekuatan 2 SR. Tak hanya gempa bumi saja, alat ini juga bisa untuk mendeteksi bencana alam lainnya seperti tanah longsor.
"Saat ini kami sedang mengembangkan alat ini agar bisa lebih sempurna lagi. Kedepan kami juga ingin alat yang ditemukan ini bisa di hak patenkan agar tidak dijiplak orang lain," pungkasnya. (teg-infoblora)