Ia ingin, pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi pemimpin di atas semua lapisan masyarakat. Tidak hanya mewakili segenap golongan, melainkan seluruh masyarakat di Jakarta.
"Kita butuh kesejukan ke depan. Ini (peci nusantara) juga sejuk, kenapa? Karena tembus, enggak panas, akhirnya enggak pernah terlalu keringatan juga pakainya," kata Sandiaga setelah salat asar di kawasan Klender, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.
Sandi, sapaan akrab Sandiaga, menjelaskan, peci yang dipakainya itu berasal dari Gorontalo, namanya kopiah kranji. Kopiah terbuat dari keranjang dan merupakan ciri-ciri khas dari provinsi Gorontalo.
"Ini dipopulerkan oleh Gus Dur dan diperkenalkan sebagai peci nusantara. Semua berdiri di atas semua golongan. Ayah saya dari Sulawesi, ibu saya dari Jawa-Sunda, saya lahir di Sumatera, besar di Jakarta. Saya bersekolah di sekolah Kristen Protestan pas SD, SMP Negeri, SMA di Katolik," ucap Sandi menjelaskan.
Ia pun mengaku telah mengenakan peci nusantara sejak awal tahun 2000 dan sudah mengoleksi tiga peci.
"Sudah lama banget (beli peci nusantara). Kalau peci ini (yang dikenakan saat salat di Klender) baru (beli) tahun lalu, tapi kalau peci kayak begini sudah dari awal tahun 2000 lah. Tahun 1999 begitu ya, pas pulang dari luar negeri," ujarnya.
Baca Juga: Berita Olahraga