Pimpinan Tim Kerja ULMWP dan Perserta Perayaan HUT ke-55 di Jayapura, dari Lapangan Rusunawa Perumnas III Waena/ Doc. KNPB |
Jayapura (KM)--- Hari Kamis 1 Desember 2016 tepatnya hari embrio manivesto politik Papua Barat dihadiri ribuan orang - orang pribumi pada acara ibadah perayaan HUT yang ke- 55, di Jayapura ibukota Provinsi Papua.
Pantauan media ini bahwa, masa rakyat pribumi yang hadir di acara perayaan mencapai lebih dari 5000an orang menutupi halaman asrama Uncen Rusenawa Perumnas III Waena-Jayapura.
Pada tahun yang ke-55 diambil dengan thema "Segera Kembalikan Hak Politik Bangsa Papua", sedangkan sub thema : perayaan 55 tahun solidkan barisan perlawanan untuk mengusir kolonialisme dan Imperalisme Global di Papua Barat.
Para tokoh agama yang hadir dalam perayaan mengatakan rakyat Papua terus berjuang tanpa rasa takut. Tuhan tidak menginginkan umatnya terus ditindas oleh bangsa yang mengenal Tuhan.
Selain ini, Pdt. Daniel Bagau mengatakan banyak orang Papua apatis terhadap perjuangan bangsa ini, namun keinginan untuk merdeka ada di setiap benak orang Papua, diwawancarai belum lama ini.
Lanjut Bagau, perasaan apatis karena rasa takut untuk ditembak mati atau ancaman bahkan intimidasi dari aparat ed. Jangan takut perjuangan kita dibimbing oleh yang menciptakan tanah Papua Barat.
Pada perayaan ini orasi politik disampaikan beberapa perwakilan yaitu Markus Haluk mewakili ULMWP, Nelius Wenda mewakili mahasiswa dan perwakilan PNWP dan bapak Fileb Karma,.
Mantan Tahanan Politik Papua Barat, Filep Karma, dalam orasi politiknya mengatakan dalam perjuangan Papua Barat yang harus dilawan rakyat adalah sistem pemerintah indonesia bukan manusianya. Rakyat Indonesia sudah sadar akan kekejaman pemerintahan mereka terhadap rakyat Papua dengan solidaritas-solidaritas yang mulai angkat suara terkait masalah Papua di Jakarta.
Lanjut dia, kami tidak benci orangnya tapi sistem NKRI yang berjalan saat ini. Kita harus meluruskan sejarah Papua. Batas Papua Barat yaitu dari Sorong hingga Merauke, jelas dia.
Ibadah syukuran berjalan dalam suasana penuh aman damai dan hikmat. Perayaan ibadah dimulai pada pukul 14.00 selesai pukul 18.00 WIT dibuarkan dengan keadaan aman damai.
Sumber : KNPB
Editor : Marinus Gobai