Berita Islam 24H - Berbagai persoalan yang mendera Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membuatnya berada dalam posisi terkunci dan bingung mencari cara bagaiaman menarik simpati publik untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 nanti.
Begitulah pandangan Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago. Menurutnya, kebingungan yang dialami Ahok buntut dari aksi penolakan warga Jakarta.
"Saya kira Gubernur Ahok sudah terkunci dan kebingungan, pendekatan ke masyarakat makin sulit, arus penolakan makin deras," kata Pangi kepada Netralnews.com, Minggu (23/10/2016).
"Masuk ke masjid sulit, menemui rakyat di pasar, atau perkampungan dilempari pakai telur busuk, ditolak di mana-mana. Ruang gerak Ahok semakin sulit dan terbatas," jelas Pangi.
Walaupun terkunci dalam kebingungan, disebut Pangi, Ahok tidak kehilangan akal dalam mencari simpati publik. Salah satu caranya adalah dengan membuat program Gerakan Basmi Tikus (GBT) berhadiah Rp20 ribu per ekor.
"Lantas Ahok nggak kehilangan akal, mencoba program sederhana namun implikasinya cukup besar lewat tangkap tikus berhadiah," ungkap Pangi.
Namun hal ini, menurut Pangi, justru akan menimbulkan cibiran dan dianggap sebagai bentuk suap secara halus dari Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
"Belakangan harga tikus di Jakarta punya harga, karena program Ahok untuk membasmi hama tikus ini sebetulnya suap secara halus kepada rakyat. Kalau kasih duit seratus ribu secara langsung, kan langsung ketahuan. Jadi ngasih duit dengan barter tikus. 5 ekor tikus sudah dapat (Rp) 100 ribu," sambungnya. [beritaislam24h.com / nnc]