AMBON - BERITA MALUKU. Salah satu kendala yang dihadapi oleh gugus tugas pencegahan dan penanganan virus corona (Covid-19)
dalam penanggulangan Virus Corona (Covid-19), yaitu tidak adanya uji laboratorium spesimen corona.
Hal ini terbukti, spesimen warga Bekasi diduga terpapar Covid-19 yang dikirim sejak tiga hari lalu ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Jakarta, hingga saat ini belum diterima.
"Sampel warga Bekasi belum ada hasilnya, belum sampai ke kita. Karena disana antri ribuan spesimen yang diperiksa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh kepada awak media di kantor Gubernur, Jumat (20/03).
Untuk itu, pihaknya sementara ini lagi mengupayakan agar Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BTKL), bisa melakukan uji spesimen.
"Pak sekda memerintahkan saya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ada pemikiran untuk mamfaatkan BTKL," ucapnya.
Ia menyakini, sebagai UPT Kementerian Kesehatan, BTKL tentu siap jika diberikan tanggungjawab untuk melakukan uji spesimen.
"Sehingga tidak perlu di bawa ke Lab di Jakarta untuk diuji lagi, bisa uji di BTKL," cetusnya.
Ditanya terkait fasilitas dan tenaga BTKL, ia mengungkapkan semua siap.
"Yang pastinya untuk tenaga dan fasilitas siap, apalagi BTKL juga sebagai balai pelatihan," pungkasnya.
dalam penanggulangan Virus Corona (Covid-19), yaitu tidak adanya uji laboratorium spesimen corona.
Hal ini terbukti, spesimen warga Bekasi diduga terpapar Covid-19 yang dikirim sejak tiga hari lalu ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Jakarta, hingga saat ini belum diterima.
"Sampel warga Bekasi belum ada hasilnya, belum sampai ke kita. Karena disana antri ribuan spesimen yang diperiksa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh kepada awak media di kantor Gubernur, Jumat (20/03).
Untuk itu, pihaknya sementara ini lagi mengupayakan agar Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BTKL), bisa melakukan uji spesimen.
"Pak sekda memerintahkan saya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ada pemikiran untuk mamfaatkan BTKL," ucapnya.
Ia menyakini, sebagai UPT Kementerian Kesehatan, BTKL tentu siap jika diberikan tanggungjawab untuk melakukan uji spesimen.
"Sehingga tidak perlu di bawa ke Lab di Jakarta untuk diuji lagi, bisa uji di BTKL," cetusnya.
Ditanya terkait fasilitas dan tenaga BTKL, ia mengungkapkan semua siap.
"Yang pastinya untuk tenaga dan fasilitas siap, apalagi BTKL juga sebagai balai pelatihan," pungkasnya.