Kerusuhan Di Papua Ditunggangi ISIS

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu

Jakarta, Info Breaking News -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut adanya kelompok terafiliasi dengan Negara Islan Irak dan Suriah atau ISIS diduga ikut beroperasi di Papua. Pernyataan Ryamizard itu disampaikan saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Kamis (5/9).

"Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di tanah Papua," ujar Ryamizard di Kompleks Parlemen RI, Senayan.

Ryamizard menyebutkan sejumlah kelompok yang menginginkan pembebasan Papua dari Indonesia, selain kelompok yang dituding ditunggangi ISIS itu. Kelompok tersebut, kata dia, berusaha mengambil manfaat dan momentum dalam ekskalasi kerusuhan yang terjadi di Papua selama beberapa waktu belakangan.

"Terindikasi telah dilakukan oleh sekelompok separatis untuk memisahkan diri dari indoneisa, perlu disikapi secara seksama agar kejaidan serupa tak terulang kembali dalam masa yang akan datang," ujar dia.

Kelompok itu, kata Ryamizard, adalah

1.kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang disebut Ryamizard sebagai kelompok pemberontak.
2.kelompok pemberontak politik dan
3.kelompok  klandestin yang bergerak diam-diam atau rahasia.

Kelompok - kelompok Separatis disebut Ryamizard berafiliasi dengan organisasi di bawah Benny Wenda. Selama ini, kelompok tersebut dikenal dengan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat. 

Ryamizard mengakui, idealnya, konflik di Papua harus dilakukan secara persuasif. Namun bila tak diindahkan, maka ia meminta dilakukan secara pendekatan militer khususnya melalui operasi militer selain perang yang dilakukan oleh TNI.

"Tak ada kompromi, musuh negara harus dihancurkan," kata bekas Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia itu.

Menurut Ryamizard TNI dan Polri juga harus selalu siap bersinergi untuk mempertahankan NKRI.Sebagaimana kita ketahui, Papua bagian integral NKRI yang tak terpisahkan sampai kapanpun, tegasnya.

Pemerintah juga secara tegas dan jelas menyampaikan bahwa Papua bagian dari NKRI dan tidak terpisahkan sampai kapanpun.

Subscribe to receive free email updates: