Cerita Sekolah Ambruk, Siswa Sembunyi di Bawah Meja

Lombok Tengah, SN - Pagi itu saat bel sekolah berdentang, murid murid MI Khaerul Farisin yang berjumlah  seratusan orang itu bergegas masuk ke dalam ruangan masing masing. Siswa kelas 1,2,4,5 dan 6 menempati ruangan baru lantai dua. Sementara kelas 3 menempati bangunan lama.

Murid muridpun duduk dengan rapi di bangku dan meja yang terbuat dari kayu usang itu. Sang gurupun masuk kelas sementara siswa berdiri memberi hormat. "Istiram hayyu, assalamualaikum warah matullah hiwabarakatu" kata siswa serentak menyambut bapak ibu guru yang masuk kelas.

Waktu menunjukkan 08.30 wita, saat itu jam pelajaran pertama sudah selesai, bu guru pun segera keluar untuk mengambil buku pelajaran lainnya. Namun saat anak anak tengah menunggu ibu guru Nurhaeni kembali kedalam kelas, tiba tiba tembok kelas ambruk, beruntung ambruk ke luar kelas. Sejurus kemudian sebagian anak secara spontan bersembunyi ke kolong meja, beberapa detik kemudian atap sekolah ambruk. Anak anak yang tak sempat sembunyi di bawah kolong meja tertimpuk atap sekolah. Akibatnya 6 siswa siswi menjadi korban. Beruntung hanya luka luka dan patah tulang. Mereka yang luka antara lain, Sri Mulyani A luka robek dikepala Sri Mulyani B mengalami patah kaki di paha, Desta Relda, Kharul Nisa, M.Nizar luka robek di kepala termasuk Khaerul Anam. 

Seluruh siswa yang berjumlah 30 orang itu tertimbun reruntuhan bangunan, pihak sekolah langsung melakukan evakuasi terhadap siswa yang tertutup dengan tuntunan bangunan dengan cara menjebol atap bangunan dari asbes itu.

Kepanikan terjadi ketika orang tua siswa berdatangan seraya berteriak histeris menyelamatkan anaknya masing masing.

Sementara itu Kamenag H.Jalalussayuti, SS, MPd 
lansung turun meninjau sekolah ambruk. Pada kesempatan itu Kamenag memberikan bantuan untuk siswa yang luka luka akibat reruntuhan tersebut. "Kami bawa sekedarnya dahulu untuk anak anak yang terluka, untuk bangunan sekolah segera kita akan salurkan bantuan" jelasnya.

Kamenag menegaskan pihaknya sudah membentuk tim reaksi cepat untuk menangani masalah ini. "Saya sudah koordinasi dengan dikes dan dinas pendidikan terkait dengan kejadian ini" jelasnya. Am


Subscribe to receive free email updates: