KRAKSAAN – Menjelang musim panen raya bawang merah di Kabupaten Probolinggo, dua kontainer penuh berisi bawang merah varietas Biru Lancor siap ekspor ke negara Thailand. Rencananya 55 ton komoditi andalan Kabupaten Probolinggo ini akan diberangkatkan, Sabtu (3/8/2019) siang di Pasar Bawang Kecamatan Dringu.
Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari, SE dijadwalkan untuk melepas secara resmi acara launching export perdana bawang merah Biru Lancor tahun 2019 ini bersama PT Cipta Makmur Sentosa. Perusahaan yang bergerak dalam perdagangan expor-impor khusus komoditas bawang merah dan bawang putih ini memang telah bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sejak tahun 2018.
"Untuk tahap pertama pada launching perdana pekan ini kami siapkan 55 ton untuk kami kirim ke negara Thailand, kemudian untuk pekan selanjutnya kami jadwalkan untuk mengirim sebanyak 135 ton, kurang lebih empat kontainer dan seterusnya sampai memenuhi kuota ekspor kami di tahun 2019 ini," jelas Sri Pujiwanti, Direktur Utama PT Cipta Makmur Sentosa saat melakukan pertemuan audiensi bersama Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko, Jum'at (2/8/2019) pagi.
Dalam paparannya Sri Pujiwanti menuturkan, selama dua tahun ini pihaknya memang selalu mengandalkan varietas bawang merah Biru Lancor untuk memenuhi standar permintaan importir negara luar. Kualitas Biru Lancor keluaran Kabupaten Probolinggo memang juara jika diadu dengan varietas bawang merah daerah lainnya.
"Tahun 2018 kemarin untuk negara Vietnam dan Myanmar kuota ekspor kami mencapai total 282 ton dalam satu tahun. Kami harap tahun ini bisa melebihi kuota tersebut. Oleh karena itu support dan fasilitasi koordinasi perijinan antar pemangku pemerintahan untuk kelancaran proses ekspor kali ini sangat kami harapkan," tandasnya.
Sementara Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko menambahkan bahwa kualitas dan keunggulan bawang merah varietas Biru Lancor memang telah booming sejak tahun 2010. "Oleh sebab itu tidak heran jika omzet harian pasar bawang merah Dringu mencapai Rp 1 milyar lebih per hari untuk pengiriman ke luar daerah Jawa Timur, luar pulau Jawa dan untuk keperluan pengiriman di dalam Jawa Timur saja," katanya.
Sidik menegaskan adanya kegiatan ekspor ini diharapkan agar eksportir ini lebih berpihak kepada petani dalam rangka membantu pemerintah untuk mensejahterakan para petani bawang merah. Dengan jalan mengupayakan untuk menyerap bawang merah pada saat on season (panen raya) dengan harga standar, karena trend harga pada saat panen raya adalah turun.
"Jadi hadirnya eksportir di tengah kita ini bagaimana sekiranya mampu menjadi pembeda dari kegiatan jual beli yang sudah ada sebelumnya. Intinya bagaimana para petani kita bisa tersenyum dengan adanya kegiatan ekspor di tengah trend harga yang sedang turun," pungkasnya. (dra)