Jakarta, Info Breaking News - Sejumlah LSM dibawah komando Barisan Penegak Keadilan (BPK) kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk kesekian kalinya, di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (31/5).
Aksi yang digelar menjelang Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni ini bertajuk Jumat Keramat.
Pada aksinya kali ini, BPK meminta pimpinan dan pegawai KPK menjaga marwah KPK dengan mengamalkan Pancasila secara murni dan konsekuen sehingga Pancasila tidak cuma jadi jargon semata.
"KPK harus ingat bahwa Pancasila itu sebagai dasar dan ideologi bangsa. Maka itu, jangan ada pimpinan KPK maupun penyidiknya membelot terafiliasi kelompok yang anti Pancasila sehingga rentan melakukan manuver politik," ujar Koordinator aksi, Ahmad.
Ahmad mengatakan tindakan KPK era Agus Rahardjo sangat memalukan terlebih dalam pengangkatan puluhan penyidik KPK tanpa prosedural yang benar.
Semua itu diperparah dengan disebutnya penyidik KPK, Novel Baswedan, sebagai orang Partai Gerindra.
"Perekrutan penyidik KPK sangatlah memalukan. Sistem perekrutannya masih kalah dengan penerimaan anak TK. Momen hari Pancasila, marwah KPK harus dikembalikan supaya lebih garang dengan penyidik-penyidik profesional hasil penyaringan yang ketat," sindir Ahmad.
"Era Agus Rahardjo cuma menangkap koruptor recehan, ini karena penyidiknya kurang berbobot. KPK harus di evaluasi bersama," tambahnya.
Menurutnya, Komisi Pemburu Koruptor itu harusnya menjauhkan dari aksi manuver yang berujung hal-hal blunder.
The Next pimpinan KPK berikutnya harus mereformasi total institusinya.
"Bersihkan KPK dari kroni-kroni yang ingin menjadikan KPK sebagai kerajaan dan terkontaminasi dengan politik. Nama baik KPK harus dijaga bersama, apa kata dunia jika perekrutan penyidik tanpa tes. Pimpinan KPK justru masih angin-anginan dan lebih memihak pada gerbongnya Novel," pungkasnya.*** Ira Maya.