BERITA MALUKU - AMBON. Tim Evakuasi Medis Laut Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX melatih sebanyak 97 Mahasiswa Prodoi D3 Keperawatan Masohi Poltekkes Kemenkes Maluku. Kegiatan dilaksanakan di laut belakang Gedung Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Lantamal IX Ambon, Jumat (11/01/2019).
Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Karumkital) dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) Ali Setiawan, Sp.B., dalam arahannya menekankan kepada mahasiswa mengutamakan keamanan dan keselamatan, serta memperhatikan materi yang diberikan oleh instruktur sehingga materi dapat diterima dengan baik dan diaplikasikan dalam situasi yang sebenarnya.
Lebih lanjut dikatakan, evakuasi ini merupakan salah satu bagian konsekuensi kita sebagai daerah maritim mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut. Wilayah maritim yang paling luas adalah Maluku, oleh karena itu masalah kelautan menjadi lebih dominan berbeda dengan daerah lain. Transportasi laut juga cukup banyak yang menjadikan aktifitas kelautan sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan resiko bahaya kecelakaan di laut sangat tinggi. Pengetahuan EML akan menjadi bekal ketrampilan bagi para mahasiswa setelah menamatkan pendidikan serta melakukan pengabdian di masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang sulit.
Tim Evakuasi Medis Laut memberikan materi pengenalan peralatan yang digunakan untuk evakuasi korban di tengah laut serta penjelasan materi evakuasi medis laut dengan katagori evakuasi medis laut secara perorangan dan evakuasi medis laut secara kelompok/tim. Mereka juga diajarkan melakukan resusitasi jantung paru atau tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran korban. Saat pelaksanaan praktek para mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan didampingi Instruktur Tim Evakuasi Medis Laut.
Selain melaksanakan praktek Evakuasi Medis Laut, mahasiswa juga diberikan materi pengenalan tentang terapi Hiperbarik Oksigen di Gedung Chamber Hyperbarik Rumkital dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX, sebagai tindak lanjut dari evakuasi korban tenggelam yang dipraktrekkan. Mahasiswa juga diajari teknik menaikan korban dari laut ke perahu karet dengan satu maupun dua orang penolong, teknik bertahan hidup di laut dengan cara mengapung dan menunggu (uitemate).
Diharapkan pelatihan yang diberikan oleh Tim Evakuasi Medis Laut Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Ambon dapat menjadi bekal nantinya apabila diperlukan pertolongan korban tenggelam dan mahasiswa memiliki keahlian di bidang kesehatan bahari serta dapat diaktualisasikan untuk melahirkan tenaga kesehatan berwawasan bahari yang mampu menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan penyelamatan di laut. (DISPEN LANTAMAL IX)
Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Karumkital) dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) Ali Setiawan, Sp.B., dalam arahannya menekankan kepada mahasiswa mengutamakan keamanan dan keselamatan, serta memperhatikan materi yang diberikan oleh instruktur sehingga materi dapat diterima dengan baik dan diaplikasikan dalam situasi yang sebenarnya.
Lebih lanjut dikatakan, evakuasi ini merupakan salah satu bagian konsekuensi kita sebagai daerah maritim mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut. Wilayah maritim yang paling luas adalah Maluku, oleh karena itu masalah kelautan menjadi lebih dominan berbeda dengan daerah lain. Transportasi laut juga cukup banyak yang menjadikan aktifitas kelautan sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan resiko bahaya kecelakaan di laut sangat tinggi. Pengetahuan EML akan menjadi bekal ketrampilan bagi para mahasiswa setelah menamatkan pendidikan serta melakukan pengabdian di masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang sulit.
Tim Evakuasi Medis Laut memberikan materi pengenalan peralatan yang digunakan untuk evakuasi korban di tengah laut serta penjelasan materi evakuasi medis laut dengan katagori evakuasi medis laut secara perorangan dan evakuasi medis laut secara kelompok/tim. Mereka juga diajarkan melakukan resusitasi jantung paru atau tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran korban. Saat pelaksanaan praktek para mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok dengan didampingi Instruktur Tim Evakuasi Medis Laut.
Selain melaksanakan praktek Evakuasi Medis Laut, mahasiswa juga diberikan materi pengenalan tentang terapi Hiperbarik Oksigen di Gedung Chamber Hyperbarik Rumkital dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX, sebagai tindak lanjut dari evakuasi korban tenggelam yang dipraktrekkan. Mahasiswa juga diajari teknik menaikan korban dari laut ke perahu karet dengan satu maupun dua orang penolong, teknik bertahan hidup di laut dengan cara mengapung dan menunggu (uitemate).
Diharapkan pelatihan yang diberikan oleh Tim Evakuasi Medis Laut Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Ambon dapat menjadi bekal nantinya apabila diperlukan pertolongan korban tenggelam dan mahasiswa memiliki keahlian di bidang kesehatan bahari serta dapat diaktualisasikan untuk melahirkan tenaga kesehatan berwawasan bahari yang mampu menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan penyelamatan di laut. (DISPEN LANTAMAL IX)