BERITA MALUKU. Sampai hari ketiga pelaksanaan Pameran Maluku Expo, Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katholik I, di lapangan Polda Maluku, Chr, Tahapary, Tantui, Ambon, masyarakat yang datang masih memadati stand milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku.
Hal ini terlihat dari kunjungan masyarakat di stand yang dipimpin Elvis Pattiselano.
"Setiap hari antusias masyarakat datang cukup banyak, sampai hari ketiga sudah mencapai sekitar 600-700 orang,"ujar staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Irma yudika, kepada beritamalukuonline, Senin (29/10/2018).
Dikatakan, kunjungan masyarakat baik di kota Ambon maupun dari daerah lainnya setiap harinya terus mengalami peningkatan mulai dari pembukaan tanggal 26 Oktober sampai sekarang.
"Antusias masyarakat sangat luar biasa, mulai dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu yang merupakan hari libur, begitu juga dengan hari ini juga masih padat," ucapnya.
Padatnya kunjungan masyarakat berdampak pada meningkatnya jumlah pembelian barang yang dipamerkan.
"Dilihat dari omset yang didapat setiap hari juga lumayan, dimana perharinya bisa mencapai Rp5- 6 juta, dan paling rendah Rp3 juta," tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, dari semua barang yang dipamerkan, yang paling dimininati cemilan khas Maluku (keripik), sovenir yakni mainan gantungan dan beberapa hiasan rumah.
"Itu yang paling diminati, dan kebanyakan yang beli merupakan masyarakat dari luar daerah Maluku," tandasnya.
Terlepas dari hal tersebut, dirinya menganggap pameran Maluku Expo merupakan bagian dari ajang untuk mempromisikan hasil karya industri kecil yang ada di kota Ambon, dan secara luas di Maluku.
Hal ini terlihat dari kunjungan masyarakat di stand yang dipimpin Elvis Pattiselano.
"Setiap hari antusias masyarakat datang cukup banyak, sampai hari ketiga sudah mencapai sekitar 600-700 orang,"ujar staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Irma yudika, kepada beritamalukuonline, Senin (29/10/2018).
Dikatakan, kunjungan masyarakat baik di kota Ambon maupun dari daerah lainnya setiap harinya terus mengalami peningkatan mulai dari pembukaan tanggal 26 Oktober sampai sekarang.
"Antusias masyarakat sangat luar biasa, mulai dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu yang merupakan hari libur, begitu juga dengan hari ini juga masih padat," ucapnya.
Padatnya kunjungan masyarakat berdampak pada meningkatnya jumlah pembelian barang yang dipamerkan.
"Dilihat dari omset yang didapat setiap hari juga lumayan, dimana perharinya bisa mencapai Rp5- 6 juta, dan paling rendah Rp3 juta," tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, dari semua barang yang dipamerkan, yang paling dimininati cemilan khas Maluku (keripik), sovenir yakni mainan gantungan dan beberapa hiasan rumah.
"Itu yang paling diminati, dan kebanyakan yang beli merupakan masyarakat dari luar daerah Maluku," tandasnya.
Terlepas dari hal tersebut, dirinya menganggap pameran Maluku Expo merupakan bagian dari ajang untuk mempromisikan hasil karya industri kecil yang ada di kota Ambon, dan secara luas di Maluku.