BERITA MALUKU. Avavot merupakan sebuah tradisi memancing ikan sambil menyanyi di sungai Mngeswaen oleh masyarakat adat Desa Mngeswaen, Kecamatan Fena Fafan, Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Memancing ikan sambil bernyanyi ini sudah ada sejak dulu sampai sekarang. Tradisi ini sudah ada sejak dulu, dan masih berlangsung hingga kini dilakukan oleh masyarakat desa setempat bila mereka ingin memancing ikan sungai.
Di sungai Mngeswaen, oleh masyarakat setempat sebagai aktivitas mereka untuk mandi dan mencuci pakian. Airnya sangat jernih dan sangat dingin. Air di sungai ini walau di siang hari terasa sangat dingin. Karena desa ini beberada di dalan lembah, diapit oleh bukit-bukit yang tinggi.
Salah satu pemuda Mngeswaen, Stevy Seleky menceritakan bahwa, tradisi Avavot yakni memancing ikan sambil bernyanyi sudah dilakoni sejak nenek moyang mereka dan masih dilakukan sampai sekarang.
"Avavot ini sudah dari dulu oleh orang tua kami. Dan tradisi ini masih kami lakukan kalau memancing di kali ini," tutur Seleky di Ksungai Mngeswaen, Senin (6/8/2018).
Dikatakan, jika memancing ikan mereka menggunakan senar dan kail, dan umpannya harus menggunakan cacing tanah, tak boleh mamakai umpan lain, dan ini dilakukan sambil mendendangkan lagu, dan ajaib, ikannya pasti keluar dan memakan umpan tersebut.
Lagu yang dinyanyikan, kata pemuda ini menggunakan lagu khusus dan bukan lagu sembarangan.
Menurutnya, bila lagu tersebut dilantunkan maka ikan-ikan yang dipancing seukuran jempol ibu jadi tangan akan datang dan merebut umpan tersebut, bahkan ada juga ikan besar seukuran telapak tangan orang dewasa ikut memakan umpan di kail orang yang memancing.
"Di sepanjang kali Mngeswaen ini, bias mancing, ikannya bersembunyi di celah-celah batu dan ikannya akan keluar kalau menyanyi," kata warga desa tersebut. (AZMI)
Memancing ikan sambil bernyanyi ini sudah ada sejak dulu sampai sekarang. Tradisi ini sudah ada sejak dulu, dan masih berlangsung hingga kini dilakukan oleh masyarakat desa setempat bila mereka ingin memancing ikan sungai.
Di sungai Mngeswaen, oleh masyarakat setempat sebagai aktivitas mereka untuk mandi dan mencuci pakian. Airnya sangat jernih dan sangat dingin. Air di sungai ini walau di siang hari terasa sangat dingin. Karena desa ini beberada di dalan lembah, diapit oleh bukit-bukit yang tinggi.
Salah satu pemuda Mngeswaen, Stevy Seleky menceritakan bahwa, tradisi Avavot yakni memancing ikan sambil bernyanyi sudah dilakoni sejak nenek moyang mereka dan masih dilakukan sampai sekarang.
"Avavot ini sudah dari dulu oleh orang tua kami. Dan tradisi ini masih kami lakukan kalau memancing di kali ini," tutur Seleky di Ksungai Mngeswaen, Senin (6/8/2018).
Dikatakan, jika memancing ikan mereka menggunakan senar dan kail, dan umpannya harus menggunakan cacing tanah, tak boleh mamakai umpan lain, dan ini dilakukan sambil mendendangkan lagu, dan ajaib, ikannya pasti keluar dan memakan umpan tersebut.
Lagu yang dinyanyikan, kata pemuda ini menggunakan lagu khusus dan bukan lagu sembarangan.
Menurutnya, bila lagu tersebut dilantunkan maka ikan-ikan yang dipancing seukuran jempol ibu jadi tangan akan datang dan merebut umpan tersebut, bahkan ada juga ikan besar seukuran telapak tangan orang dewasa ikut memakan umpan di kail orang yang memancing.
"Di sepanjang kali Mngeswaen ini, bias mancing, ikannya bersembunyi di celah-celah batu dan ikannya akan keluar kalau menyanyi," kata warga desa tersebut. (AZMI)