Sihar Sitorus saat melihat kartu induk siswa |Foto: istimewa |
Jakarta,- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus ternyata dulu satu sekolah dengan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno. Bedanya saat sama-sama sekolah di SMA Pangudi Luhur Jakarta, Sihar lebih suka bermain sepak bola sementara Sandiaga doyan bermain basket.
Hal tersebut disampaikan oleh mantan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Pangudi Luhur tahun 1987 bernama Anto yang mengatakan bahwa dulu mereka di sekolah sangat kompak. Akrab dalam kebersamaan sebagai pelajar yang dididik untuk membangun bangsa.
Lelaki yang saat SMA disapa Jempol tersebut mengatakan bahwa Sekolah Pangudi Luhur yang merupakan sekolah perguruan Katolik di Jakarta banyak mencetak pemimpin masa kita.
Salah satunya Sandiaga Uno yang saat ini memimpin DKI Jakarta bersama Anies Baswedan. "Dulu Kita kan belajar di sekolah ini dididik sangat disiplin. Jadi kita semua pada kompak. Enggak suka tawuran. Saya dan Sihar satu kelas dengan Sandi waktu kelas satu," terangnya, saat wawancara bersama wartawan, Senin (19/2/2018) di Jakarta.
Dia mengatakan bahwa di sekolah pun mereka dididik sangat berbeda dengan sekolah lainnya. Karena sekolah itu khusus siswa laki-laki, sehingga pola pendidikannya pun sangat keras. Berbeda dengan pola pendidikan saat ini.
"Untuk dapatkan nilai bagus itu sangat sulit. Karena kita dituntut untuk memahami materi bidang studi dengan baik," ujarnya.
Terkait Sihar dan Sandi, Anto mengatakan bahwa Sihar dulu adalah pemain sepak bola yang mengisi posisi playmaker. Karena Sihar sering didefinisikan sebagai pemain yang memiliki daya magis dan kreativitas tinggi. Ia pun diletakkan di posisi sentral lapangan tengah. Kalau Sandi dia sukanya Bola Basket," katanya.
Yang pasti, menurut Anto mereka berdua memiliki bakat yang tepat untuk memimpin. Karena pasti sudah menguasai lapangan sebelum bertarung.
Teman Sihar lainnya Radityo mengatakan, Sihar merupakan sosok teman yang sangat sederhana. Meskipun dia putra seorang pengusaha sukses, dia justru menggunakan bus umum saat sekolah dulu. Bahkan setiap hari mereka pulang sekolah dengan teman lainnya secara bersama-sama. "Kami sama pulang sekolah, bedanya Sihar duluan tamat sama Sandi karena saya tinggal kelas satu kali," katanya sambil tertawa.
Radityo yang pada masa SMA di panggil Cengkreng mengatakan bahwa Sihar sejak dulu sudah peka terhadap sesama. "Sihar itu tidak sombong, sampai saat ini Sihar tetap menjadi teman kami," katanya. (red/rls)