BERITA MALUKU. Presiden Joko Widodo dalam rencana kunjungan kerja ke kota Ambon, Maluku dijadwalkan mengunjungi Negeri Batu Merah, yang merupakan lokasi program padat karya tunai desa pada 14 Februari 2018.
"Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus pada program padat karya tunai desa yang bersumber dari anggaran dana desa, dalam kunjungan kerja ke kota Ambon presiden dijawalkan akan mengunjungi lokasi program," kata Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, M, Fachri, di Ambon, Minggu (11/2/2018).
Ia mengatakan, dalam rangka persiapan kunjungan presiden Jokowi di Ambon pihaknya melakukan pengecekan terkait kesiapan lokasi kegiatan.
"Kami melakukan pengecekan kesiapan lokasi kegiatan, administrasi perencanan seperti RKP desa dan APB desa, selain itu kepastian penggunaan 30 persen dari belanja pembangunan desa untuk upah pekerja, serta kesiapan SDM pekerja," katanya.
Fachri juga meminta para pendamping desa untuk melakukan fasilitasi desa dalam rangka mempercepat proses pencairan dana desa dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Desa (RKD).
"Kami ingin ada percepatan pencairan dana desa dari RKUD ke RK desa tahap satu sebesar 20 persen dari alokasi dalam minggu ini, syarat pencairan tersebut hanya di APB desa tahun 2018," ujarnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler menyatakan, tahun 2018 negeri Batu Merah akan melaksanakan program padat karya tunai desa, berupa normalisasi sungai sepanjang 250 meter dengan anggaran sebesar Rp296 juta dari anggaran dana desa.
Selain itu Rp165 juta atau 55 persen anggaran diperuntukan untuk upah pekerja atau Harian Orang Kerja (HOK), dengan waktu kerja 28 hari dan jumlah HOK sebanyak 2.106 orang.
"Sasaran pekerja nantinya adalah rumah tangga miskin, pengangguran, semi pengangguran dan akan mendapatkan upah kerja per hari sebesar Rp75 ribu, yang akan dibayar per minggu," tandasnya.
Diakuinya, normalisasi sungai di kawasan Batu Merah merupakan program prioritas mengingat kawasan tersebut kerap dilanda banjir saat musim hujan.
"Normalisasi sungai mendesak untuk dilaksanakan, karena dikhawatirkan berdampak banjir. Penyebabnya tidak lain adalah saluran sungai yang mampet akibat sampah yang memenuhi sungai," kata Syarif.
Ia menambahkan, rangkaian kunjungan presiden Jokowi di Ambon akan dilaksanakan kegiatan pasar murah yang akan menyasar 3.000 rumah tangga miskin, pemberian bantuan kepada 15 Badan Usaha Milik Desa, serta bantuan modal kepada 30 kelompok usaha masyarakat.
"Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus pada program padat karya tunai desa yang bersumber dari anggaran dana desa, dalam kunjungan kerja ke kota Ambon presiden dijawalkan akan mengunjungi lokasi program," kata Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, M, Fachri, di Ambon, Minggu (11/2/2018).
Ia mengatakan, dalam rangka persiapan kunjungan presiden Jokowi di Ambon pihaknya melakukan pengecekan terkait kesiapan lokasi kegiatan.
"Kami melakukan pengecekan kesiapan lokasi kegiatan, administrasi perencanan seperti RKP desa dan APB desa, selain itu kepastian penggunaan 30 persen dari belanja pembangunan desa untuk upah pekerja, serta kesiapan SDM pekerja," katanya.
Fachri juga meminta para pendamping desa untuk melakukan fasilitasi desa dalam rangka mempercepat proses pencairan dana desa dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Desa (RKD).
"Kami ingin ada percepatan pencairan dana desa dari RKUD ke RK desa tahap satu sebesar 20 persen dari alokasi dalam minggu ini, syarat pencairan tersebut hanya di APB desa tahun 2018," ujarnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler menyatakan, tahun 2018 negeri Batu Merah akan melaksanakan program padat karya tunai desa, berupa normalisasi sungai sepanjang 250 meter dengan anggaran sebesar Rp296 juta dari anggaran dana desa.
Selain itu Rp165 juta atau 55 persen anggaran diperuntukan untuk upah pekerja atau Harian Orang Kerja (HOK), dengan waktu kerja 28 hari dan jumlah HOK sebanyak 2.106 orang.
"Sasaran pekerja nantinya adalah rumah tangga miskin, pengangguran, semi pengangguran dan akan mendapatkan upah kerja per hari sebesar Rp75 ribu, yang akan dibayar per minggu," tandasnya.
Diakuinya, normalisasi sungai di kawasan Batu Merah merupakan program prioritas mengingat kawasan tersebut kerap dilanda banjir saat musim hujan.
"Normalisasi sungai mendesak untuk dilaksanakan, karena dikhawatirkan berdampak banjir. Penyebabnya tidak lain adalah saluran sungai yang mampet akibat sampah yang memenuhi sungai," kata Syarif.
Ia menambahkan, rangkaian kunjungan presiden Jokowi di Ambon akan dilaksanakan kegiatan pasar murah yang akan menyasar 3.000 rumah tangga miskin, pemberian bantuan kepada 15 Badan Usaha Milik Desa, serta bantuan modal kepada 30 kelompok usaha masyarakat.