Produktif ala Rutan Klas IIB Tanah Grogot
TETAP PRODUKTIF: Salah satu warga binaan Rutan Klas IIB Tanah Grogot yang menjual kacang panjang hasil berkebun di dalam rumah tahanan. (NIKEN/KP) |
PROKAL.CO, TAK sekadar menjalani hukuman dan pembinaan sosial, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Klas IIB Tanah Grogot, Paser, juga diajarkan untuk produktif. Mereka dibekali keahlian bercocok tanam dan beternak, agar saat kembali ke lingkungan masyarakat, sudah memiliki modal.
Kepala Rutan Klas IIB Tanah Grogot, Dawa'i mengungkapkan, warga binaan secara bergantian diajarkan cara menanam, merawat, hingga memanen berbagai jenis tanaman. Seperti kacang panjang, bayam, kangkung, mentimun, jagung, dan lainnya.
Tidak hanya bercocok tanam. Lahan di area rutan yang masih cukup luas juga dimanfaatkan untuk membudidayakan ikan hingga unggas seperti bebek.
"Lahan luas di sekitar rutan kita manfaatkan kembali untuk membekali para warga binaan bercocok tanam dan beternak. Mereka yang bisa bertani, kami minta untuk mengajari rekan-rekannya secara bergantian. Alhamdulillah mereka bisa menikmati hasilnya. Kalau panen ada lebih, bisa dijual agar mereka juga memiliki kemampuan jual-beli," katanya saat ditemui Kaltim Post, pekan lalu.
Program bercocok tanam dan beternak itu, ternyata baru berlangsung selama 3 bulan terakhir. Dawa'i mengakui, tak banyak keuntungan yang diperoleh warga binaan dari hasil menjual hasil kebun dan beternak mereka. Hanya sekitar Rp 450 ribu untuk setiap setengah bulan.
"Selain sebagai upaya pembekalan dan kemandirian para warga binaan, program tersebut juga untuk upaya pemanfaatan lahan-lahan kosong yang terdapat di area rutan. Program tersebut dibarengi program lainnya, seperti olahraga dan kegiatan spiritual," ungkapnya.
Salah satu warga binaan mengaku senang karena dipercaya mengelola kebun di area rutan. Selain mendapat tambahan ilmu untuk meraup penghasilan, kesempatan berbisnis juga membuatnya pelan-pelan belajar berinteraksi dengan masyarakat melalui aktivitas jual-beli.
"Sekarang yang lagi panen banyak kacang panjang. Kami jual Rp 3 ribu per ikat. Timun, bulan depan sudah mulai panen. Budi daya ikan dan bebek juga bakal panen banyak," ungkapnya. (*/ns/man/k18)
sumber: http://kaltim.prokal.co