Penampakan pagar Stadion Utama GBK yang rusak pasca final Piala Presiden 2018 |
Jakarta,Infobreakingnews – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono mengaku sangat menyayangkan aksi vandalisme yang berujung pada kerusakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pasca final Piala Presiden 2018.
Basuki menjelaskan, perjuangan Indonesia membangun kawasan GBK untuk bisa menjadi tuan rumah Asian Games 2018 sudah cukup panjang. Berbagai renovasi dilakukan besar-besaran untuk meyakinkan dunia internasional akan kemampuan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Kemarin pas kejadian, saya di Jogja, saya lihat di media sosial itu saya nangis betul, ini kan perjuangan kita memperbaiki untuk Asian Games 2018, kita sudah siang malam kerja, kok bisa ada yang merusak," kata Basuki di GBK, Senin (19/2/2018).
Dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, Menteri PUPR ditugaskan menjadi Ketua Bidang Sarana, Prasarana dan Infrastruktur pendukung lainnya. Untuk itu, segala urusan konstruksi atau jika ada kerusakan, semua menjadi tanggung jawabnya.
Pembangunan GBK ini, kata Basuki, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN, sambungnya, didapatkan dari pajak yang dibayarkan masyarakat.
Seharusnya, masyarakat bisa menjaga apa yang sudah dibangun oleh pemerintah.
Sedikit membandingkan dengan masyarakat Surabaya, Basuki ingin warga Jakarta dan sekitarnya meniru ketertiban masyarakat Surabaya.
"Buat taman itu tidak murah, di Surabaya itu orangnya tertib-tertib, taman itu tanpa pagar tapi bisa dijaga. Masak orang Jakarta yang lebih metropolitan kalah sama orang Surabaya?" sindir Basuki.
Sebelum Asian Games 2018, Stadion Utama GBK masih akan menyelenggarakan beberapa pertandingan internasional. Untuk itu, dirinya berharap agar kejadian yang sama tidak akan terulang lagi.
"Kalau soal kerusakan, pasti akan kita perbaiki tapi yang disayangkan kok bisa dirusak? Makanya saya mengimbau untuk selanjutnya bisa tertib," pungkas Basuki. ***Ardiansyah Harahap