BERITA MALUKU. Harga telur ayam ras yang ditawarkan para pedagang di pasar tradisional Kota Ambon, masih tetap stabil.
Pantauan di pasar Mardika, Batu Merah dan pasar Lama, Minggu (4/2/2018), tercatat para pedagang menjual telur ayam ras dengan harga bervariasi Rp1.600 dan Rp1.700/butir.
"Harga telur ayam masih stabil. Belum terjadi perubahan harga sebab stok cukup.Apalagi, pemasokan dari pulau Jawa cukup lancar," kata pedagang telur di pasar Mardika, Dody.
Dia mengatakan, bervariasinya harga yang dijual karena untuk mencari sedikit keuntungan.
Selain itu, menutupi kerugian tiap ikat yang sebanyak 180 butir sebab ada saja telur yang rusak atau pecah. Jadi kalau satu ikat terdapat tujuh hingga delapan buah yang rusak kerugiannya sudah bisa tertutupi.
"Jadi kita memilah-milah telur dengan ukuran yang besar Rp1.700/butir dan kecil Rp1.600/butir," ujar Dody.
Salah seorang ibu rumah tangga, Hanny yang ditemui saat membeli dua ikat telur ayam ras di pasar Batu merah bersyukur sebab harga telur masih bertahan walaupun tidak terpengaruh dengan naiknya harga ikan berbagai jenis di pasar Arumbai yang melonjak.
"Biasanya kalau harga ikan naik, maka mempengaruhi harga daging sapi maupun ayam," katanya.
Sedangkan, agen yang selama ini memasok berbagai jenis kebutuhan pokok dari Surabaya termasuk telur ayam ras, Inang mengakui kalau sampai hari ini harga telur ayam masih stabil.
"Belum ada perubahan harga telur, baik di sentra produksi Surabaya maupun Kota Ambon," ujarnya.
Harga telur ayam yang ditawarkan kepada pedagang di Ambon saat ini seharga Rp245.000/ikat (180 butir), dengan harapan para pedagang dapat menjualnya dengan harga Rp1.500/butir.
Jadi kalau situasi di pasar harga bervariasi Rp1.600 hingga Rp1.700/butir itu sudah biasa, sebab pedagang hanya mencari sedikit keuntungan untuk menutupi telur yang rusak.
Harga daging sapi segar juga masih normal yakni Rp100.000/ Kg, daging ayam beku yang dipasok dari Surabaya Rp38.000/Kg, daging ayam kampung Rp90.000/ekor jenis pejantan dan Rp60.000/ekor jenis betina.
Pantauan di pasar Mardika, Batu Merah dan pasar Lama, Minggu (4/2/2018), tercatat para pedagang menjual telur ayam ras dengan harga bervariasi Rp1.600 dan Rp1.700/butir.
"Harga telur ayam masih stabil. Belum terjadi perubahan harga sebab stok cukup.Apalagi, pemasokan dari pulau Jawa cukup lancar," kata pedagang telur di pasar Mardika, Dody.
Dia mengatakan, bervariasinya harga yang dijual karena untuk mencari sedikit keuntungan.
Selain itu, menutupi kerugian tiap ikat yang sebanyak 180 butir sebab ada saja telur yang rusak atau pecah. Jadi kalau satu ikat terdapat tujuh hingga delapan buah yang rusak kerugiannya sudah bisa tertutupi.
"Jadi kita memilah-milah telur dengan ukuran yang besar Rp1.700/butir dan kecil Rp1.600/butir," ujar Dody.
Salah seorang ibu rumah tangga, Hanny yang ditemui saat membeli dua ikat telur ayam ras di pasar Batu merah bersyukur sebab harga telur masih bertahan walaupun tidak terpengaruh dengan naiknya harga ikan berbagai jenis di pasar Arumbai yang melonjak.
"Biasanya kalau harga ikan naik, maka mempengaruhi harga daging sapi maupun ayam," katanya.
Sedangkan, agen yang selama ini memasok berbagai jenis kebutuhan pokok dari Surabaya termasuk telur ayam ras, Inang mengakui kalau sampai hari ini harga telur ayam masih stabil.
"Belum ada perubahan harga telur, baik di sentra produksi Surabaya maupun Kota Ambon," ujarnya.
Harga telur ayam yang ditawarkan kepada pedagang di Ambon saat ini seharga Rp245.000/ikat (180 butir), dengan harapan para pedagang dapat menjualnya dengan harga Rp1.500/butir.
Jadi kalau situasi di pasar harga bervariasi Rp1.600 hingga Rp1.700/butir itu sudah biasa, sebab pedagang hanya mencari sedikit keuntungan untuk menutupi telur yang rusak.
Harga daging sapi segar juga masih normal yakni Rp100.000/ Kg, daging ayam beku yang dipasok dari Surabaya Rp38.000/Kg, daging ayam kampung Rp90.000/ekor jenis pejantan dan Rp60.000/ekor jenis betina.