Berdasarkan data dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tinggi gelombang di perairan laut Jepara dan Karimunjawa mencapai 2,5 meter. Kenyataan di laut, tinggi gelombang mencapai 4,5 meter dengan kecepatan angin antara 30 hingga 35 knot.
"Melihat kondisi seperti itu, kami tidak menerbitkan SPB (Surat Persetujuan Berlayar)," kata Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Syahbandar Jepara Suripto, Jumat, 1 Desember 2017.
Suripto mengaku tidak mengetahui hingga kapan cuaca buruk akan berlangsung. Namun, ia memastikan terus berkoordinasi dengan BMKG.
Saat ini, ratusan wisatawan yang hendak ke Karimunjawa menumpuk di Pelabuhan Jepara. Seharusnya, hari ini KMP Siginjai berlayar membawa ratusan penumpang. Sementara, KMC Express Bahari merencanakan dua kali pelayaran.
Kepala PT Sakti Inti Makmur cabang Jepara Sugeng Riyadi menjelaskan, tiket pelayaran hari ini telah habis terjual sejak pekan lalu. "Melihat lonjakan penumpang, Jumat ini kami menambah trip dan tiketnya sudah habis terjual sejak minggu kemarin. Uang tiket kami kembalikan 100 persen," lanjutnya.
Widyo Leksono, wisatawan, menuturkan jika dirinya tiba di Jepara pada Minggu malam, 26 November 2017. Ia rencananya berlibur ke Karimunjawa pada Senin, 27 November 2017. Namun, hingga kini dirinya belum bisa menyeberang ke Karimunjawa karena ada larangan berlayar.
"Karena sudah terlanjur sampai Jepara, saya pilih menunggu saja. Kebetulan ada teman di sini (Jepara, red). Rencana hari ini mau berangkat, tapi cuaca buruk lagi, kapal tidak berlayar lagi," beber Widyo.
Sebagai informasi, Syahbandar Jepara menghentikan aktivitas pelayaran Jepara-Karimunjawa sejak Senin, 27 November 2017.*** Irdhan Ramadhan.