Penulis : Dimaz Akbar
Kamis 30 November 2017
Probolinggo,kraksaanonline.com -Kampung KB adalah program yang bersifat lintas sektor atau program terpadu dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, kekerasan pada anak, akte kelahiran maupun infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Herman Hidayat, Kamis (30/11/2017).
"Pada intinya program Kampung KB ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pesan pemerintah dan swasta dalam melaksanakan program tersebut, " ungkapnya.
Menurut Herman, hasil evaluasi pelaksanaan Kampung KB di 24 kecamatan yang sudah dicanangkan di tingkat RW beberapa bulan yang lalu, secara kelembagaan berjalan dengan lancar. Ini dapat dilihat dari setiap Kampung KB itu telah dibuatkan SK Pokja yang ditanda tangani oleh Kepala Desa dan diketahui oleh Camat
"Dari segi operasional pelaksanaan kegiatan yang ada di dalam Kampung KB ini masih berproses karena kegiatan yang harus disinkronkan di dalam Kampung KB itu tidak hanya kegiatan dalam kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, tetapi juga dalam melibatkan kegiatan dari sektor yang lain," ungkapnya.
Hal ini mengingat tujuan akhir dari Kampung KB jelas Herman adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya berkaitan dengan KB, tetapi semaunya. "Langkah yang menjadi perhatian oleh teman-teman penyuluh KB di tingkat dusun adalah bagaimana mengfungsikan Pokja supaya dapat berperan untuk mewujudkan pemberdayaan Kampung KB," jelasnya.
Herman menegaskan pihaknya melalui Penyuluh KB terus mendorong Pokja supaya berjalan dengan baik melaksanakan tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya) dalam mensukseskan Kampung KB. "Jadi sebagian Penyuluh KB ini melakukan koordinasi dan penggalangan terhadap organisasi-organisasi yang masuk di dalam Pokja Kampung KB," tegasnya.
Lebih lanjut Herman menegaskan bahwa evaluasi dan rencana kegiatan yang ada di Kampung KB masih sebagian kecil yang ada peningkatannya. Seperti ada pembentukan posyandu di Kampung KB yang sebelumnya tidak ada, pembentukan kelompok BKB (Bina Keluarga Balita), bantuan bibit sengon, bantuan pembuatan MCM komunal serta penyuluhan dari Kemenag (Kantor Kementerian Agama). "Tetapi semua ini masih sebagian kecil dari keseluruhan dari program Kampung KB yang sudah terbentuk," terangnya.
Herman menerangkan pihaknya akan melakukan pemantapan tentang kegiatan di Kampung KB dengan menurunkan seluruh koordinator di tingkat kecamatan untuk membuat laporan bulanan tentang perkembangan kegiatan di Kampung KB masing-masing, sehingga membuat verifikasi terhadap pelaksanaan Kampung KB.
"Hal-hal yang diverifikasi diantaranya SK Pokja, keberadaan sekretariat//posko, database yang disahkan untuk keterlibatan terkait inventarisasi potensi sehingga bisa tahu perkembangan Kamping KB," jelasnya.
Ke depan jelas Herman, semua desa masih akan dibentuk menjadi Kampung KB pada tahun 2018 mendatang. Bahkan BKKBN berenana akan memberikan bantuan operasional bagi kegiatan pemberdayaan Kampung KB di Kabupaten Probolinggo sebanyak 24 kecamatan.
"Harapannya Kampung KB benar-benar menjadi program inovasi yang bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat sehingga nanti keberhasilan-keberhasilan itu bisa terukur dan partisipasi penduduk meningkat drastis, " pungkasnya. (maz)
//