BERITA MALUKU. Menjelang pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota serentak tahun 2018, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku melakukan rapat koordinasi dengan berbagai perwakilan media yang berada di daerah ini untuk menghadapi pesta demokrasi tersebut.
Rapat koordinasi yang dimotori Bawaslu Provinsi Maluku ini melibatkan sejumlah insan pers dari unsur media cetak, elektronik serta media online yang digelar di hall Restauran Cili Padi Ambon, Rabu (1/11/2017), menghadirkan Komisioner KPU Maluku Syamsul Kubangun, Ketua Komisi Penyiaran Daerah Maluku (KPID) Ny. Mutiara Watubun serta Pengurus Persatuan Wartawan (PWI) Maluku, Mochtar Touwe selaku nara sumber.
Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Paulus Titaley saat membuka rapat koordinasi mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan suatu bentuk sosialisasi dalam rangka melakukan pengawasan pada proses pemilihan pimpinan daerah yang akan datang. Untuk itu, pihak media dirasa penting dijadikan mitra, mengingat media sangat berperan memberikan informasi dan pengetahuan secara luas kepada publik, serta menjadi perantara antara pihak pemerintah dan pihak politik ataupun masyarakat.
Mengapa pihaknya menggandeng pers, sebab didasari bahwa pers dapat dijadikan mitra untuk memberikan informasi atau penjelasan, dan sebagai bentuk kesepakatan, serta transmisi budaya dan ekspresi nilai – nilai dalam budaya, sehingga media massa menjadi transparansi dan transformasi bagi masyarakat. Namun media selalu dituntut untuk bersifat objektif dan tak berpihak dalam menyajikan pemberitaan sesuai aturan yang berlaku. (eliot)
Rapat koordinasi yang dimotori Bawaslu Provinsi Maluku ini melibatkan sejumlah insan pers dari unsur media cetak, elektronik serta media online yang digelar di hall Restauran Cili Padi Ambon, Rabu (1/11/2017), menghadirkan Komisioner KPU Maluku Syamsul Kubangun, Ketua Komisi Penyiaran Daerah Maluku (KPID) Ny. Mutiara Watubun serta Pengurus Persatuan Wartawan (PWI) Maluku, Mochtar Touwe selaku nara sumber.
Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Paulus Titaley saat membuka rapat koordinasi mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan suatu bentuk sosialisasi dalam rangka melakukan pengawasan pada proses pemilihan pimpinan daerah yang akan datang. Untuk itu, pihak media dirasa penting dijadikan mitra, mengingat media sangat berperan memberikan informasi dan pengetahuan secara luas kepada publik, serta menjadi perantara antara pihak pemerintah dan pihak politik ataupun masyarakat.
Mengapa pihaknya menggandeng pers, sebab didasari bahwa pers dapat dijadikan mitra untuk memberikan informasi atau penjelasan, dan sebagai bentuk kesepakatan, serta transmisi budaya dan ekspresi nilai – nilai dalam budaya, sehingga media massa menjadi transparansi dan transformasi bagi masyarakat. Namun media selalu dituntut untuk bersifat objektif dan tak berpihak dalam menyajikan pemberitaan sesuai aturan yang berlaku. (eliot)