BERITA MALUKU. Cabai rawit di pasar tradisional Kota Ambon, Maluku setelah Lebaran 2017 memasuki akhir bulan Juni 2017, Jumat (30/6/2017), harganya kembali bergerak naik menembus Rp80.000 per kg.
Pada Pasar Mardika dan Batu Merah, Jumat pagi, para pedagang mematok harga cabai rawit bervariasi mulai Rp70.000 hingga Rp80.000/kg, dan harga ini bergerak naik dari Rp55.000/kg, sedangkan harga eceran Rp10.000/cupa (cupa, ukuran satu kaleng susu kental manis cap Nona), dan Rp5.000/tumpuk kecil.
Harga cabai keriting juga naik dari Rp50.000 menjadi Rp60.000/kg, dan eceran Rp10.000/tumpuk kecil.
"Kondisi seperti ini memang sudah diperkirakan beberapa hari sebelumnya, seusai lebaran pasti terjadi perubahan harga cabai, mengingat stok akan berkurang akibat Pulau Ambon saat ini hujan turun siang dan malam," kata Dullah, pedagang di Pasar Mardika.
Dia mengakui sekarang ini stok cabai rawit maupun keriting cukup tersedia, tetapi arus pasokan mulai berkurang sehingga ikut mempengaruhi harga di pasar.
"Barang kebutuhan pokok ini tidak bisa tersimpan lama terutama saya dan teman-teman di pasar tidak mememiliki lokasi simpanan yang memadai," ujarnya lagi.
Juli, ibu rumah tangga warha kawasan Batu Gantung, Kelurahan Mangga Dua terlihat kesal dan mengeluhkan harga cabai ini sudah tidak jelas lagi padahal masih ada stok, tetapi harganya naik melambung tinggi.
"Mungkin saja sengaja dinaikkan sejak awal, supaya pada saat cabai susah di pasar mereka tinggal memainkan harga untuk mencari keuntungan," ujarnya pula.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan memasak yakni ikan rica-rica di rumah terpaksa membeli eceran yakni dua cupa Rp20.000.
Kenaikan harga cabai juga diikuti dengan kenaikan harga bawang merah maupun putih, walaupun patokan harga masih sama yakni Rp45.000/kg, namun patokan harga ini telah mengalami kenaikan.
Patokan harga bawang di Pasar Mardika sama dengan di Pasar Batu Merah, dengan para pedagang menaikkan harga dari Rp40.000 menjadi Rp45.000/kg, kecuali bawang merah pada beberapa lokasi tertentu masih ditemui pedagang menjual dengan harga Rp40.000/kg, sedangkan eceran Rp5.000/tumpuk kecil.
Pada Pasar Mardika dan Batu Merah, Jumat pagi, para pedagang mematok harga cabai rawit bervariasi mulai Rp70.000 hingga Rp80.000/kg, dan harga ini bergerak naik dari Rp55.000/kg, sedangkan harga eceran Rp10.000/cupa (cupa, ukuran satu kaleng susu kental manis cap Nona), dan Rp5.000/tumpuk kecil.
Harga cabai keriting juga naik dari Rp50.000 menjadi Rp60.000/kg, dan eceran Rp10.000/tumpuk kecil.
"Kondisi seperti ini memang sudah diperkirakan beberapa hari sebelumnya, seusai lebaran pasti terjadi perubahan harga cabai, mengingat stok akan berkurang akibat Pulau Ambon saat ini hujan turun siang dan malam," kata Dullah, pedagang di Pasar Mardika.
Dia mengakui sekarang ini stok cabai rawit maupun keriting cukup tersedia, tetapi arus pasokan mulai berkurang sehingga ikut mempengaruhi harga di pasar.
"Barang kebutuhan pokok ini tidak bisa tersimpan lama terutama saya dan teman-teman di pasar tidak mememiliki lokasi simpanan yang memadai," ujarnya lagi.
Juli, ibu rumah tangga warha kawasan Batu Gantung, Kelurahan Mangga Dua terlihat kesal dan mengeluhkan harga cabai ini sudah tidak jelas lagi padahal masih ada stok, tetapi harganya naik melambung tinggi.
"Mungkin saja sengaja dinaikkan sejak awal, supaya pada saat cabai susah di pasar mereka tinggal memainkan harga untuk mencari keuntungan," ujarnya pula.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan memasak yakni ikan rica-rica di rumah terpaksa membeli eceran yakni dua cupa Rp20.000.
Kenaikan harga cabai juga diikuti dengan kenaikan harga bawang merah maupun putih, walaupun patokan harga masih sama yakni Rp45.000/kg, namun patokan harga ini telah mengalami kenaikan.
Patokan harga bawang di Pasar Mardika sama dengan di Pasar Batu Merah, dengan para pedagang menaikkan harga dari Rp40.000 menjadi Rp45.000/kg, kecuali bawang merah pada beberapa lokasi tertentu masih ditemui pedagang menjual dengan harga Rp40.000/kg, sedangkan eceran Rp5.000/tumpuk kecil.