BERITA MALUKU. Tim Basarnas menerjunkan personelnya di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), untuk mencari korban hilang akibat diterjang banjir bandang di Sungai Kalipitu.
"Kami telah menyisir sungai untuk mencari korban hilang terbawa banjir bernama seorang perempuan bernama Sarlota Rajangolo (46 tahun) asal desa Kalipitu," kata Kepala Basarnas Malut, Mustari di Ternate, Rabu (28/6/2017) kemarin.
Menurut dia, tim Basarnas dibantu team Rescue Pos Sar Tobelo, BPBD Halut, personel TNI/Polri dan masyarakat setempat namun hingga Sore belum berhasil menemukan korban.
Selain itu, kata Mustari, dalam melaksanakan operasi pencarian yang dibantu oleh BPBD dan masyarakat di sepanjang Sungai Kalipitu.
Sedangkan, tim SRU II yang dibantu oleh BPBD dan masyarakat nelayan melaksanakan pencarian di muara sungai dengan menggunakan dua unit Rubber Boat dan perahu nelayan.
"Team sar gabungan (SRU 1 dan 2) kembali melanjutkan pencarian di sepanjang sungai dan laut dengan menggunakan dua unit alat berat dikerahkan oleh dinas PU utk membantu penggalian dan pembersihan di titik-titik yang dicurigai, tetapi tidak menemukan korban," katanya Oleh karena itu, operasi dihentikan, mengingat cuaca hujan yang berpotensi terjadi banjir susulan dan rencananya pencarian akan dilakukan pada Kamis (29/6).
Dia mengakui, dalam pencarian selama dua hari tersebut, menemukan banyak kendala seperti banyak Obstackle dan tumpukan sampah, air sungai yang keruh dan cuaca hujan Dia meminta kepada warga di sekitar bantaran kali untuk mewaspadai saat datangnya hujan deras yang berpotensi terjadinya banjir dan bisa mengancam keselamatan warga setempat.
"Kami telah menyisir sungai untuk mencari korban hilang terbawa banjir bernama seorang perempuan bernama Sarlota Rajangolo (46 tahun) asal desa Kalipitu," kata Kepala Basarnas Malut, Mustari di Ternate, Rabu (28/6/2017) kemarin.
Menurut dia, tim Basarnas dibantu team Rescue Pos Sar Tobelo, BPBD Halut, personel TNI/Polri dan masyarakat setempat namun hingga Sore belum berhasil menemukan korban.
Selain itu, kata Mustari, dalam melaksanakan operasi pencarian yang dibantu oleh BPBD dan masyarakat di sepanjang Sungai Kalipitu.
Sedangkan, tim SRU II yang dibantu oleh BPBD dan masyarakat nelayan melaksanakan pencarian di muara sungai dengan menggunakan dua unit Rubber Boat dan perahu nelayan.
"Team sar gabungan (SRU 1 dan 2) kembali melanjutkan pencarian di sepanjang sungai dan laut dengan menggunakan dua unit alat berat dikerahkan oleh dinas PU utk membantu penggalian dan pembersihan di titik-titik yang dicurigai, tetapi tidak menemukan korban," katanya Oleh karena itu, operasi dihentikan, mengingat cuaca hujan yang berpotensi terjadi banjir susulan dan rencananya pencarian akan dilakukan pada Kamis (29/6).
Dia mengakui, dalam pencarian selama dua hari tersebut, menemukan banyak kendala seperti banyak Obstackle dan tumpukan sampah, air sungai yang keruh dan cuaca hujan Dia meminta kepada warga di sekitar bantaran kali untuk mewaspadai saat datangnya hujan deras yang berpotensi terjadinya banjir dan bisa mengancam keselamatan warga setempat.