http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Warga sekitar Dieng Wonosobo Jawa Tengah sedang ramai membicarakan sosok Mbah Fanani.
Pria fenomenal ini disebut-sebut telah bertapa di dataran tinggi Dieng sekitar 19 tahun.
Mbah Fanani terakhir diketahui menetap di sebuah tenda di tengah permukiman warga di Jalan Raya Dieng, RT 001/RW 001, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupatean Banjarnegara.
Tapi pembicaraan kali ini bukan sosok misterius yang telah bertapa belasan tahun.
Namun warga dikagetkan dengan hilangnya Mbah Fanani.
Setelah dilakukan penelusuran, misteri menghilangnya Mbah Fanani menemui titik terang.
Kabarnya, ada belasan orang yang menjemputnya dengan mengendarai mobil pada Rabu (13/4/2017) tengah malam.
Kabar itu dibenarkan oleh Kapolsek Batur AKP Sumono.
Seperti disebut di awal, menghilangnya sosok yang disakralkan sebagian masyarakat Dieng itu terjadi tiba-tiba.
Rabu malam, sekitar pukul 22.30 WIB, empat mobil mewah dengan plat nomor polisi E terparkir di dekat tenda singgah Mbah Fanani.
Sesaat kemudian, sekitar 15 orang berpakaian serba putih turun dari mobil dan menghampiri tenda yang diyakini sebagai tempat meditasi Mbah Fanani selama ini.
"Yang menjemput berpakaian serba putih, atasan dan bawahan putih," kata Sumono, Kamis (13/4/2017).
Mereka mengaku sebagai pihak keluarga Mbah Fanani dari Cirebon, Jawa Barat.
Karena mengaku keluarga, tidak ada warga yang menghalangi penjemputan tersebut.
Mbah Fanani pun akhirnya keluar dari pertapaannya dan ikut masuk ke dalam mobil.
Iring-iringan mobil pembawa sang petapa kemudian melesat meninggalkan Dieng.
• Suami Gerebek Istri di Hotel Kawasan Serpong: Astaghfirullah, Itu Istri Saya
Kamis pagi, warga melihat tenda yang terpasang di depan rumah warga itu telah kosong.
Warga kemudian membersihkan tempat semedi mbah Fanani.
"Katanya, setelah 40 hari, Mbah Fanani akan kembali lagi ke Dieng," tambahnya.
Tak ada yang tahu persis berapa usia Mbah Fanani. Tapi banyak yang percaya usianya sekitar 60 tahunan.
Konon, kakek berambut gimbal panjang itu telah melaksanakan pertapaannya selama 19 tahun di Dieng.
Tidak ada yang tahu pasti asal usul Mbah Fanani. Ia pun tak pernah bercerita asal-usulnya