Seperti Ini Cara Lapas Kota Pasuruan Bina Para WBP Jelang Bebas dari Tahanan

Seperti Ini Cara Lapas Kota Pasuruan Bina Para WBP Jelang Bebas dari Tahanan
Sekitar 30 WBP Lapas Kelas II B Kota Pasuruan saat mengikuti ponpes kilat, Minggu (26/3/2017). 
PASURUAN - Sekitar 30 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Pasuruan mengikuti program pondok pesantren (ponpes) kilat, mereka berasal dari kasus kriminal yang berbeda. Namun, mereka tampak antusias mengikuti ponpes kilat yang dilaksanakan selama tiga hari.
Selama tiga hari, WBP ini tidak menghabiskan waktunya di dalam kamar tahanan, melainkan di masjid Lapas. Progam ini sangat kreatif. Sebab, pihak Lapas memberikan kesempatan kepada 30 WBP untuk bertaubat, jumlah itu memang tidak mewakili jumlah WBP yang mendekam di Lapas, tapi, setidaknya 30 WBP ini mendapatkan pendalaman ilmu agama.
Selama nyantri, mereka diajak untuk salat lima waktu, salat sunnah, baca Al - quran, dzikir, belajar tentang hadits dan kisah para nabi dan sahabat nabi, sebanyak 30 WBP ini sengaja dipilih berdasarkan masa tahanannya. Artinya, mereka inilah calon wbp yang akan keluar dari Lapas bulan April, Mei dan Juni.
Sebentar lagi, mereka akan menghirup udara bebas setelah beberapa tahun mereka mendekam di balik sel tahanan Lapas Kota Pasuruan, program ini untuk memberikan bekal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi para WBP, suasana pondok sangat terasa saat SURYA.co.id berkesampatan berkunjung ke Lapas, Minggu (26/3/2017).
Para WBP terlihat sangat asyik membaca ayat suci Al - quran di area Masjid Lapas, kala itu waktu masih menunjukkan pukul 17.00. Mereka mengaji untuk mengisi waktu salat magrib tiba, setelah waktu magrib tiba, mereka bergegas merapatkan barisan untuk menunaikan salat magrib berjamaah.
Paska salat magrib, WBP diajak berdzikir bersama. Maklum saja, untuk menyukseskan ponpes kilat ini, pihak Lapas sengaja mendatangkan para ustadz dari sebuah lembaga dakwah, setelah dzikir selesai, para WBP ini tak bergegas meninggalkan masjid, mereka berkumpul untuk mendengarkan siraman rohani dari para ustadz. WBP tampak antusias mendengarkan materi dakwah yang disampaikan ustadz.
Kepada SURYA.co.id, salah satu WBP, Adi Firmansyah mengaku sangat senang mengikuti program ini, ia merasa kembali ke jalan yang benar. Ia mendapatkan pencerahan.
"Saya pasti bakalan kangen dengan situasi seperti ini. Salat berjamaah, ada dakwahnya, ada semuanya. Saya merasa sangat berdosa selama ini," aku WBP yang tersandung kasus narkoba dan akan bebas awal Mei mendatang, ia merupakan WBP pindahan dari Lapas Sidoarjo. Ia mengatakan ada perbedaan di Sidoarjo dan Pasuruan.
Di sini, ia mendapatkan obat hati. Ia mendapatkan sebuah hidayah bahwa sesungguhnya hidup itu atas kuasa Tuhan."Beneran, saya di sini merasa tenang dan damai. Sebelum ada ponpes kilat dan sebagainya, saya di sini sudah diwajibkan untuk salat berjamaah," kata bapak dua anak ini.
Hal yang sama juga disampaikan Sahril Yudha. WBP kasus narkoba ini bertekad untuk menjadi lebih baik. Bahkan, ia berkeinginan untuk menjadi seorang pendakwah. "Saya tidak peduli orang mau berkata apa. Tapi saya ingin menjadi orang yang bisa mendalami islam sesungguhnya. Semoga allah mengizinkan dan mengabulkan keinginan saya ini. Saya diberikan kesempatan ikut pondok kilat ini ya karena kuasa Allah," paparnya.
Kalapas Kelas II B Kota Pasuruan Sri Susilarti mengatakan, program ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada WBP yang mau bebas bulan April, Mei dan Juni."Sebenarnya, pikiran kami sih sederhana. Kami ingin mereka beribadah ke Tuhannya. Kalau pondasi di agamanya kuat, saya yakin mereka akan berbuat kriminal seperti yang pernah dilakukannya itu akan takut," katanya kepada SURYA.co.id.
Mantan Karutan Pondok Bambu ini menambahkan, program ini merupakan bentuk konkret lapas peduli dengan nasib para WBP nya.
"Kami berharap mereka tidak mengulangi perbuatan yang membuatnya masuk ke dalam penjara. Kami juga ingin mereka ini bisa diterima di lingkungannya kembali tapi bukan dalam image sosok mantan napi, tapi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Prorgram ini akan kami lakukan terus disamping ajaran agama biasanya," pungkasnya.
Sumber : http://ift.tt/1ixneTY

Subscribe to receive free email updates: