Penilaian Adipura 2017 : Kebersihan Terminal Gagak Rimang Turun

Terminal tipe B "Gagak Rimang" Blora yang kini dikelola oleh Dishub Jateng mengalami penurunan nilai kebersihan.
(foto: am-sm)
BLORA. Sejumlah titik pantau program kota bersih Adipura 2017 di Blora mengalami penurunan nilai. Kemerosotan terparah dialami Terminal Gagak Rimang Blora. Terminal yang sejak 1 Januari 2017 pengelolaannya beralih dari Pemkab Blora ke Pemprov Jateng itupun berada di zona kuning penilaian tahap pertama (P-1) program Adipura.

"Dari 14 titik pantau Adipura, nilai yang diperoleh Terminal Gagak Rimang paling rendah dibanding titik pantau lainnya. Belum masuk zona merah tapi masih kuning," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Blora Dewi Tedjowati dalam rapat koordinasi (rakor) persiapan penilaian kota sehat Adipura di ruang pertemuan kantor Pemkab, kemarin.

Dewi Tedjowati yang juga mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menjelaskan, penilaian tahap I Adipura 2016-2017 telah dilaksanakan Desember 2016. Penilaian dilakukan tim dari pusat. Sedangkan penilaian tahap kedua akan dilaksanakan April 2017.

Berdasarkan hasil penilaian tahap I, kata Dewi Tedjowati, nilai yang diperoleh Terminal Gagak Rimang Blora 68,47. Padahal di penilaian Adipura tahun sebelumnya Terminal Gagak Rimang mendapat nilai 74,82. "Kebersihan di lingkungan terminal dan pengelolaan sampahnya dinilai kurang bagus," tandasnya.

Dia pun berharap, meski pengelolaan Terminal Gagak Rimang sudah beralih ke Pemprov Jateng, namun pihak pengelola terminal diminta tetap memperhatikan kebersihan terminal.

Selain Terminal Gagak Rimang, penurunan nilai cukup signifikan dialami tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Temurejo. Tahun lalu ketika Blora mendapatkan penghargaan Piala Adipura Buana, TPA mengantongi nilai 74,05. Namun di penilaian tahap pertama Adipura tahun ini nilai yang diperoleh TPA Temurejo turun 71,18.

"Pengelolaan sampah di TPA Temurejo masih open dumping. Alat berat buldozernya juga rusak. Kami terpaksa meminjam ke DPU," kata Dewi Tedjowati.

Hasil penilaian tahap I program Adipura 2017 itu dipaparkan Dewi Tedjowati dalam rakor yang dipimpin Bupati Djoko Nugroho. Rakor dihadiri Kapolres AKBP Surisman, Kasdim 0721 Mayor (Kav) Hyasintus Waleng yang mewakili Komandan Kodim Blora Letkol (Inf) Susilo serta Komandan Yonif 410 Alugoro Letkol (Inf) M Heri Amrullah. Rakor diikuti seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Blora.

Selain Terminal Gagak Rimang dan TPA Temurejo, beberapa titik pantau Adipura juga mengalami penurunan nilai dibanding tahun lalu. Diantaranya kawasan permukiman, jalan raya, kawasan pasar induk Blora dan pertokoan. Namun ada juga titik pantau yang mendapatkan nilai lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.

Sebagian besar titik pantau yang nilainya naik itu adalah kawasan sekolah dan hutan kota yang dikelola sekolah serta perkantoran. Selain itu juga kebersihan di kawasan sungai. "Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang turut andil bergotong royong membersihkan kawasan sungai di Blora," kata Dewi Tedjowati.

Bupati Blora Djoko Nugroho menyatakan, upaya menjaga kebersihan lingkungan pada dasarnya bukan semata-mata untuk mendapatkan penghargaan Adipura. Melainkan sebagai cerminan perilaku berdasarkan kebiasaan sehari-hari. "Ayo tingkatkan kebersihan lingkungan," tegasnya. (am-sm | tio-ib)

Subscribe to receive free email updates: