Foto: Terungkap 10 Fakta Kematian Akbar yang Ditelan Ular Piton, Nomer 7 Ini Bikin Nangis, Mengiris Hati

Foto: Terungkap 10 Fakta Kematian Akbar yang Ditelan Ular Piton, Nomer 7 Ini Bikin Nangis, Mengiris Hati http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Seekor ular sanca kembang telah memangsa Akbar (25), warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Akbar dimangsa oleh ular sanca kembang tersebut saat tengah memanen kelapa sawit di kebun.

http://ift.tt/20kt43r - Berita Terbaru Terkini Hari Ini - Seekor ular sanca kembang telah memangsa Akbar (25), warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Akbar dimangsa oleh ular sanca kembang tersebut saat tengah memanen kelapa sawit di kebun.
Kejadian ini sontak menggegerkan warga sekitar.
Berikut ini fakta-fakta yang dihimpun dari kejadian tersebut.
1. Kronologi Kejadian
Akbar berangkat menuju kebun kelapa sawit hari Minggu (26/3/2017) pukul 07.00 WITA.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi.
"Awalnya ini Akbar, berangkat dari rumahnya sekitar pukul 07.00 wita, menuju kebun sawitnya membawa alat panen," kata Junaedi kepada TribunSulbar.com, Selasa (28/3/2017).
Namun hingga keesokan hari, Akbar tak kunjung kembali.
Pihak keluarga bersama warga berusaha mencari Akbar.
Sekitar pukul 22.00 WITA, warga menemukan seekor ular sanca kembang di kebun milik Akbar.
Warga terheran-heran melihat perut ular yang buncit.
Warga kemudian membunuh ular tersebut dan membelah perutnya.
Kaget, warga menemukan mayat Akbar berada di dalam perut ular tersebut.
2. Warga Sempat Dengar Teriakan
Dari pengakuan Junaedi, warga sempat mendengar teriakan pada siang hari.
Namun warga mengira teriakan tersebut berasal dari para pemburu babi.
"Warga di sini dengar orang teriak sekitar pukul 13.00 WITA, tapi dikiranya orang pemburu babi apa lagi tidak ada suara minta tolong makanya tidak dihiraukan," ujar Junaedi.
3. Kondisi Ular Usai Dibunuh Warga
Ular yang menelan Akbar, memiliki warna kecoklatan dan bercorak seperti batik.
Ular tersebut ditemukan di bekas rawa kebun milik Akbar sekitar empat meter dari lokasi Akbar memanen sawit.
Ular tersebut langsung dibunuh warga ketika ditemukan.
"Waktu didapatkan langsung diparangi ramai-ramai, dikasi hancur kepalanya karna susahmi juga bergerak," ujar Sahid, warga Salubiro kepada Tribuntimur.com.
Ular sepanjang tujuh meter tersebut kini sudah dikubur.
"Sudah dikubur itu ular sama keluarga di sini, karena tidak sampai hati kalau mau dijadikan tontonan," tutup Sahid
4. Masih Ada Beberapa Ular Piton DI Kebun Sawit
Polda Sulawesi Barat mengungkapkan bahwa ular piton di perkebunan sawit di Mamuju Tengah diyakini tak hanya satu, melainkan bisa mencapai tujuh ekor.
Diketahui sebelumnya, warga sudah lebih dari tiga kali menangkap ular di kawasan kawasan tersebut.
Seorang warga bernama Mursalim juga mengungkapkan hal senada.
"Di sini memang sering ditemukan ular piton raksasa, tapi baru ini pernah kejadian telan orang," kata Mursalim kepada TribunSulbar.com.
Mursalim menceritakan bahwa telah ditemukan ular raksasa pada tahun 1990-an.
Ketika itu, lahan sawit baru dibuka.
Ular raksasa juga ditemukan pada tahun 2001.
"Juga ditemukan ular piton raksasa sepajang sembilan meter lebih," ujar Mursalim.
5. Tercatat dalam Rekor Dunia
Kejadian maut yang menimpa Akbar ini tak hanya menghebohkan berita nasional.
Sejumlah media luar negeri pun ikut memberitakan kabar naas tersebut.
Kejadian maut ini telah tercatat di situs wikipedia sebagai serangan ular mematikan ke-8 yang memangsa manusia.
Berdasarkan catatan di situs dunia ini, kejadian yang menimpa Akbar ini merupakan insiden kedua yang pernah terjadi di Indonesia.
Insiden pertama pernah terjadi di pulau Salibabu, Sulawesi Utara, awal tahun 2000-an silam.
Seorang anak 14 tahun tewas dan diduga dimakan oleh ular sepanjang 5,17 meter.
6. Korban dikenal Sebagai Sosok Pendiam
Akbar dikenal sebagai sosok yang pendiam dan sabar di mata keluarganya.
"Sabar sekali ini Akbar, pendiam," kata ayah kandung Akbar, Muhammad Ramli, kepada TribunSulbar.com, Rabu (29/3/2017).
"Karena sabarnya, dia tidak pergi cari kerja. Jadi saya suruh saja kerja sawit karena dia tidak tahu pergi cari kerja," tambahnya.
Akbar merupakan anak pertama dari 10 bersaudara.
7. Memanen Kelapa Sawit demi Keluarga
Akbar memanen kelapa sawit untuk membiayai perjalanannya ke Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Ia akan melakukan perjalanan ke Luwu guna menemui Istri tercinta dan anak-anaknya.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi.
Junaedi menceritakan bahwa sekitar sebulan silam Akbar mengantar istri ke Luwu untuk melahirkan anak kedua mereka.
"Saat (istri) selesai melahirkan, Akbar kembali ke sini. Jadi, rencananya ini, Akbar pergi panen sawitnya karena mau ke Palopo (Luwu) kembali jemput istrinya, kasihan," tutur Junaedi.
8. Istri Belum Mengetahui Kabar Kematian Akbar
Istri Akbar, Munaria, belum mengetahui kejadian yang menimpa suaminya tersebut.
Hal ini disampaikan oleh kerabat Akbar, Muh Said, kepada TribunSulbar.com, Rabu (29/3/2017).
"Belumpi natahu ini, karena susah sekali diakses ke sana, tidak ada juga nomor teleponnya," kata Said.
Namun kini pemerintah desa sudah menjembatani komunikasi dengan pihak Muna.
"Sekarang juga sudah dikoordinasikan kepihak pemerintah di sana, camat sama Pak Desa," tutur Said.
Munaria tinggal di Desa Buntu Barana, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
9. Akbar Anak Piatu
Akbar tidak tinggal bersama dengan orang tuanya.
Ibu kandung akbar sudah meninggal, sedangkan ayahnya berada di Tinabung, Polewali Mandar.
Junaidi mengungkapkan, ketika kejadian naas itu, ayah Akbar tidak sedang berada di Mamuju Tengah.
"Orangtuanya juga baru sampai tadi pagi (Selasa kemarin), karena dia ada di Tinambung, Polewali Mandar," kata Junaedi.
10. Mimpi Bertemu Almarhumah Ibunya
Tiga hari sebelum kejadian naas tersebut, Akbar sempat bercerita tentang mimpi bertemu almarhumah ibunya.
Akbar menceritakan mimpinya tersebut kepada adik kandungnya, Nurjaya.
"Waktu malam Jumat, menelpon ke saya, nabilang (dia berkata) mimpika (saya mimpi) ketemu ibu," ujar Nurjaya, seperti dikutip Tribuntimur.com.
Dari cerita Nurjaya, dalam mimpi tersebut Akbar dipanggil oleh oleh ibunya dan rindu kepada anak-anak serta cucu-cucunya.
"Napanggilka (saya dipanggil) ibu, dia rindu, jadi saya bilang kita mi (lah) ke sini ibu, sama cucumu di sini, karena kita selalu ini di sini (di rumah Akbar) berkumpul," tutur Nurjaya.
Cerita dari Akbar tersebut tidak dihiraukan oleh Nurjaya saat itu.
"Saya tidak terlalu respon itu hari, karena saya bilang biasa memang orang mimpi," katanya (Trbn)

Subscribe to receive free email updates: