3 Fasilitas Mewah Buat Pelatih Muda Indonesia di Klub China


Portal Berita BolaLijiang - Pelatih muda asal Indonesia, Muhamad Yusup Prasetiyo mulai melatih tim U-15 Lijiang FC, Provinsi Yunnan, China. Mantan pemain Timnas Indonesia U-17 itu dikontrak dua tahun untuk melatih tim U-15 yang tampil di Liga China U-15.

Kepada majalahmandiri.com pelatih berusia 26 tahun itu menceritakan pengalaman menangani pesepak bola China. Di Lijiang FC, walaupun hanya klub Divisi 2 atau level ketiga Liga China, fasilitas dan tempat latihan sangat bagus.

Dari pembicaraan dengan Yoyo, majalahmandiri.com merangkum tiga fasilitas mewah yang diberikan klub China itu kepadanya.

1. Apartemen dan kantor

Begitu tiba di Lijiang, Yoyo merasa tersanjung karena pemilik klub memberikan fasilitas yang sangat bagus, tentunya bila dibandingkan dengan Indonesia. Yoyo mendapat apartemen minimalis dengan bahan utama kayu yang letaknya sekitar 3 kilometer dari pusat latihan Lijiang FC. Apartemen tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas seperti laundry dan tempat makan.

Selain di apartemen, Yoyo juga berkantor di markas klub yang berada satu komplek dengan tempat latihan. Fasilitas dalam komplek tersebut sangat bagus, dilengkapi dengan lapangan sintetis dan rumput asli. Komplek latihan berada di dekat Lijiang Stadium yang jadi kandang tim Lijiang FC senior.


Bangunan markas tim juga didesain minimalis tapi mewah, mulai tempat makan pemain, kamar mandi, hingga dapur. Klub juga memiliki asrama pemain yang letaknya berdekatan dengan tempat latihan. Walau tidak mewah, tapi asrama bersih dan rapi.


2. Sopir pribadi

Sebagai pelatih asing, Yoyo sebenarnya mendapat mobil pribadi yang digunakan untuk menuju tempat latihan atau keperluan pribadi lainnya. Namun, pemilik klub juga memberikan sopir pribadi karena mengetahui perbedaan jalur mobil di Lijiang dan Indonesia.

"Untuk ukuran tim U-15 saya pikir fasilitas yang mereka berikan sangat bagus. Mereka memang sangat fokus pada pembinaan usia muda jadi fasilitas untuk pemain dan pelatih dinomorsatukan," ucap Yoyo kepada Bola.com melalui koneksi WhatsApp.

3. Koki

Pemilik klub mengetahui Yoyo beragama Islam dan tentunya tidak memakan daging babi. Padahal, menurut Yoyo, hampir semua masakah di China, terutama yang dikonsumsi pemain dan karyawan klub, semuanya menggunakan minyak babi.

"Saya terkejut karena mereka sudah sangat paham dan memberikan saya menu makanan berbeda. Jadi ada koki yang memasak tanpa menggunakan minyak babi," imbuhnya.

Yoyo mengakui harus beradaptasi dan bekerja keras dalam melatih pemain China. Apalagi para pemain masih belum bisa berbahasa Inggris. Yoyo pun sedikit demi sedikit mulai belajar bahasa China.

"Tim ini mengikuti Liga China U-16 dan saya ditarget untuk memperbaiki peringkat musim lalu," katanya.

Subscribe to receive free email updates: