sung Terancam Puso,
Tambak Ikan Belum Bisa Diprediksi Gagal Panen
LOMBOK TENGAH, MP
Intensitas hujan yang tinggi terjadi beberapa hari lalu, mengakibatkan sekitar 52 hektar lahan pertanian di Dusun Pasung Desa Bangkat Parak Kecamatan Pujut terendam banjir. Akibat itu, diprediksikan petani terancam gagal panen. "Kalau kita lihat kondisi padi petani sekarang yang sudah rusak, diprediksikan gagal panen," terang Camat Pujut, Lalu Sungkul di Pendopo Bupati Loteng, Selasa (7,2) kemarin.
Apalagi terang Sungkul, padi petani sudah selama tiga hari terendam banjir. Tapi, mudah-mudahan masih bisa diselamatkan. Namun, semua itu yang bisa menilai adalah pertanian. "Apakah masih bisa diselamatkan atau akan gagal panen," ujarnya.
Akibat kejadian ini, diprediksikan total kerugian petani sekitar Rp 260 juta. Apabila mengacu kepada total pembiayaan saat tanam per satu hektar sekitar Rp 5 juta. "Kalau total kerugian kami belum bisa prediksikan. Tapi kalau menagcu pada penghabisan biaya saat tanam sekitar Rp 5 juta, berarti bisa dikalikan saja dengan jumlah lahan pertanian yang terendam banjir itu," terangnya.
Di Pasung tambahnya, bukan hanya lahan pertanian petani saja yang terendam banjir, melainkan tambak ikan juga ikut terendam banjir. Bahkan, sekitar 72 hektar tambak ikan terendam banjir.
Sehingga, atas kejadian ini, ia belum bisa memprediksikan apakah pemlik tambak akan gagal panen atau tidak. "Kita belum bisa prediksikan gagal panen atau tidak. Karena pemilik tambak belum melihat, apakah ikan masih  ada tambak atau tidak," jelasnya.
Tapi, menurut para pemilik tambak, kemungkinan ikannya masih ada di tambak. Karena, biasanya ikan akan kembali ke tambak, walaupun sudah pasca banjir. Sehingga kalau mengacu kepada informasi dari pemilik tambak, kemungkinan masih ada harapan bisa panen. "Kita berharap masih bisa dipanen," ujarnya.
Perlu diketahui juga terang Sungkul, kondisi di Pasung sudah berangsur membaik, karena air sudah surut. "Tinggal kita lakukan pembenahan saja," tungkasnya. |dk

Subscribe to receive free email updates: