Penulis : Dimas
Rabu, 01 Februari 2017
//
Rabu, 01 Februari 2017
KRAKSAAN – Dengan luas wilayah yang mencapai 169.616,65 hektar, Kabupaten Probolinggo memiliki letak geografis yang mendukung potensi di bidang pertanian, utamanya produk hortikultura sayur-sayuran dan buah-buahan. Beberapa diantara produk sayur mayur dan buah segar telah bersaing dengan produk sejenis dari berbagai daerah lain di Indonesia. Bahkan mampu menembus pangsa pasar di luar negeri.
Namun, dalam era pasar bebas ini, produk tersebut mendapat serbuan dari luar negeri. Ditengah derasnya serbuan produk hortikultura dari luar negeri, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mendorong produk hortikultura berupa sayur mayur dan buah-buahan berjaya di dalam negeri. Keinginan itu cukup beralasan, pasalnya saat ini potensi hortikultura lokal yang dikembangkan oleh para petani agrobisnis di Kabupaten Probolinggo, tidak kalah kualitasnya dengan produk impor tersebut.
Bahkan, potensi yang dimiliki berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo untuk produk pertanian dalam jenis hortikultura sangat memadai dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di Jawa Timur. Malah, produk hortikultura ini juga dinilai layak untuk bersaing di pasangan internasional.
"Pasar produk pertanian seperti hortikultura sudah kita bidik sejak lama. Karena, pembinan untuk produk hortikultura kepada petani sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Probolinggo telah intensif dilaksanakan sejak cukup lama," ujar Bupati Tantri, beberapa waktu lalu.
Kondisi untuk menggenjot pertumbuhan produk hortikultura, terus berkembang seiring pembinaan yang telah dilaksanakan intensif oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo. Tak hanya dukungan dari DKPP sebagai leading sektor, dinas terkait lainnya juga bahu-membahu dalam upaya pengembangannya.
"Bahkan, jika pada awalnya potensi hortikultura Kabupaten Probolinggo ini berkembang melimpah dengan target bisa memenuhi pasar di Jawa Timur, kini bisa memenuhi target pasar nasional dan bahkan ke regional di negara-negara ASEAN," katanya.
Dengan fakta itu, produk hortikultura dari Kabupaten Probolinggo yang sejauh ini telah dipetakan melalui sentra pertanian di berbagai wilayah kecamatan untuk berbagai produk yang ada. (wan/mas)
Namun, dalam era pasar bebas ini, produk tersebut mendapat serbuan dari luar negeri. Ditengah derasnya serbuan produk hortikultura dari luar negeri, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mendorong produk hortikultura berupa sayur mayur dan buah-buahan berjaya di dalam negeri. Keinginan itu cukup beralasan, pasalnya saat ini potensi hortikultura lokal yang dikembangkan oleh para petani agrobisnis di Kabupaten Probolinggo, tidak kalah kualitasnya dengan produk impor tersebut.
Bahkan, potensi yang dimiliki berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo untuk produk pertanian dalam jenis hortikultura sangat memadai dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di Jawa Timur. Malah, produk hortikultura ini juga dinilai layak untuk bersaing di pasangan internasional.
"Pasar produk pertanian seperti hortikultura sudah kita bidik sejak lama. Karena, pembinan untuk produk hortikultura kepada petani sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Probolinggo telah intensif dilaksanakan sejak cukup lama," ujar Bupati Tantri, beberapa waktu lalu.
Kondisi untuk menggenjot pertumbuhan produk hortikultura, terus berkembang seiring pembinaan yang telah dilaksanakan intensif oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo. Tak hanya dukungan dari DKPP sebagai leading sektor, dinas terkait lainnya juga bahu-membahu dalam upaya pengembangannya.
"Bahkan, jika pada awalnya potensi hortikultura Kabupaten Probolinggo ini berkembang melimpah dengan target bisa memenuhi pasar di Jawa Timur, kini bisa memenuhi target pasar nasional dan bahkan ke regional di negara-negara ASEAN," katanya.
Dengan fakta itu, produk hortikultura dari Kabupaten Probolinggo yang sejauh ini telah dipetakan melalui sentra pertanian di berbagai wilayah kecamatan untuk berbagai produk yang ada. (wan/mas)
//