BERITA MALUKU. Usia Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) pada 5 Februari 2017, tepat berusia 70 Tahun. Dengan usia yang terbilang sama tua dengan usia Bangsa ini, tentunya sangat dibutuhkan peran kaderisasi HMI dalam menjemput dan menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman.
Ketua KAHMI Maluku Tengah, Doktor Rakib Sahubawa dalam orasi ilmiahnya diacara syukuran milad HMI, yang diselenggarakan HMI Cabang Masohi, mengatakan, cita-cita Kader HMI untuk menjadi pengabdi bagi Masyarakat, perlu merefleksi perjalanan karir kader HMI dimasa sebelumnya.
Menurutnya, peran HMI berhasil menciptakan kader kompeten dan berkualitas menduduki jabatan strategis dalam kelolah Negara sebagai bentuk pengabdian kepada rakyat.
"HMI adalah Organisasi yang semenjek didirikan memiliki cita-cita yang besar yaitu menciptakan insan yang berintelektual agar menjadi pengabdi bagi masyarakat dan Negara," tandas Sahubawa.
Olehnya itu lanjut Sahubawa, dalam perjalanan saat ini banyak kader HMI yang belum serius mencermati cita-cita HMI. Menurut sahubawa, lima insan HMI yang menjadi pokok pondasi organisasi tersebut, perlu didongkrat agar lebih siap menghadapi tantangan jaman, salah satunya insan Akademis yang berintelektual.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala BAPPEDA Maluku Tengah menilai, saat ini banyak kader HMI yang tidak memposisikan diri untuk menjadi Insan Intelektual.
"Menjadi kader yang intelek tidak hanya dengan besik, namum perlu terus belajar yang berkesinambungan selalu mengandalkan budaya baca untuk menuju kader yang dapat menjadi insan cipta. Kader HMI tidak hanya menjadi Insan Kritik tetapi harus juga menjadi insan yang profesional objektif dalam menelaah masalah yang terjadi," tandas Sahubawa dihadapan kader dan tamu undangan.
Ia mempersilahkan HMI Cabang Masohu untuk menjadi organisasi pengkritis tetapi jangan sampai mengkritis karena ditunggangi kelompok tertentu. Apabila hal itu terjadi kata Sahubawa, maka kader HMI tidak mengaplikasikan Insan Profesional dalam melihat persoalan.
Ketua KAHMI Maluku Tengah, Doktor Rakib Sahubawa dalam orasi ilmiahnya diacara syukuran milad HMI, yang diselenggarakan HMI Cabang Masohi, mengatakan, cita-cita Kader HMI untuk menjadi pengabdi bagi Masyarakat, perlu merefleksi perjalanan karir kader HMI dimasa sebelumnya.
Menurutnya, peran HMI berhasil menciptakan kader kompeten dan berkualitas menduduki jabatan strategis dalam kelolah Negara sebagai bentuk pengabdian kepada rakyat.
"HMI adalah Organisasi yang semenjek didirikan memiliki cita-cita yang besar yaitu menciptakan insan yang berintelektual agar menjadi pengabdi bagi masyarakat dan Negara," tandas Sahubawa.
Olehnya itu lanjut Sahubawa, dalam perjalanan saat ini banyak kader HMI yang belum serius mencermati cita-cita HMI. Menurut sahubawa, lima insan HMI yang menjadi pokok pondasi organisasi tersebut, perlu didongkrat agar lebih siap menghadapi tantangan jaman, salah satunya insan Akademis yang berintelektual.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala BAPPEDA Maluku Tengah menilai, saat ini banyak kader HMI yang tidak memposisikan diri untuk menjadi Insan Intelektual.
"Menjadi kader yang intelek tidak hanya dengan besik, namum perlu terus belajar yang berkesinambungan selalu mengandalkan budaya baca untuk menuju kader yang dapat menjadi insan cipta. Kader HMI tidak hanya menjadi Insan Kritik tetapi harus juga menjadi insan yang profesional objektif dalam menelaah masalah yang terjadi," tandas Sahubawa dihadapan kader dan tamu undangan.
Ia mempersilahkan HMI Cabang Masohu untuk menjadi organisasi pengkritis tetapi jangan sampai mengkritis karena ditunggangi kelompok tertentu. Apabila hal itu terjadi kata Sahubawa, maka kader HMI tidak mengaplikasikan Insan Profesional dalam melihat persoalan.