BERITA MALUKU. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Maluku pada triwulan IV-2016 sebesar 111,57, artinya terjadi peningkatan kondisi ekonomi selama tiga bulan tersebut dengan tingkat optimisme lebih tinggi dibandingkan kondisi triwulan III-2016 tercatat 110,89.
"Jika dilihat ITK triwulan IV-2014 sampai dengan triwulan IV-2016, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi ekonomi konsumen terus mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dalam kurun waktu tersebut, meskipun tingkat optimismenya berbeda," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa (7/2/2017).
Perkiraan ekonomi konsumen triwulan I-2017, lanjutnya, nilai ITK Provinsi Maluku pada triwulan I-2017 diperkirakan sebesar 113,80. Ini berarti kondisi ekonomi konsumen diperkirakan masih membaik pada triwulan I-2017 dengan tingkat optimisme yang juga meningkat.
Nilai ITK secara nasional pada triwulan IV-2016 mencapai 102,46, jika dilihat menurut Provinsi di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua, Papua Barat), dapat diketahui bahwa hampir semua provinsi di Sulampua memiliki nilai indeks di atas 100, sekaligus sebagai provinsi dengan nilai ITK terendah (nilai indeks 98,54).
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi di wilayah Sulampua memiliki kondisi ekonomi yang membaik pada triwulan IV-2016.
Provinsi dengan nilai ITK yang paling tinggi untuk wilayah Sulampua terjadi di Papua dengan ITK sebesar 112,47.
Dumangar mengatakan, ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei tendensi konsumen (STK).
Selain itu ITK juga merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Dia menambahkan, perkiraan pada triwulan mendatang dilakukan oleh responden/konsumen dengan cara mengisi kuisioner survei tendensi konsumen yang disediakan oleh BPS.
"Jika dilihat ITK triwulan IV-2014 sampai dengan triwulan IV-2016, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi ekonomi konsumen terus mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dalam kurun waktu tersebut, meskipun tingkat optimismenya berbeda," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa (7/2/2017).
Perkiraan ekonomi konsumen triwulan I-2017, lanjutnya, nilai ITK Provinsi Maluku pada triwulan I-2017 diperkirakan sebesar 113,80. Ini berarti kondisi ekonomi konsumen diperkirakan masih membaik pada triwulan I-2017 dengan tingkat optimisme yang juga meningkat.
Nilai ITK secara nasional pada triwulan IV-2016 mencapai 102,46, jika dilihat menurut Provinsi di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua, Papua Barat), dapat diketahui bahwa hampir semua provinsi di Sulampua memiliki nilai indeks di atas 100, sekaligus sebagai provinsi dengan nilai ITK terendah (nilai indeks 98,54).
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi di wilayah Sulampua memiliki kondisi ekonomi yang membaik pada triwulan IV-2016.
Provinsi dengan nilai ITK yang paling tinggi untuk wilayah Sulampua terjadi di Papua dengan ITK sebesar 112,47.
Dumangar mengatakan, ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei tendensi konsumen (STK).
Selain itu ITK juga merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Dia menambahkan, perkiraan pada triwulan mendatang dilakukan oleh responden/konsumen dengan cara mengisi kuisioner survei tendensi konsumen yang disediakan oleh BPS.