Tim pencari korban dari BPBD, Basarnas, MDMC, Satgana dan relawan lainnya mengangkat jenazah Lutfi dari sungai. (foto: dok-bpbd) |
Lutfi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi mengambang berjarak 150 meter dari lokasi kejadian pada hari Senin (6/2/2017) sekira pukul 10.25 WIB.
Satu korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atas nama Lutfi tersebut merupakan siswa SMP Negeri 1 Randublatung. Ia tenggelam saat bermain di sungai yang berarus deras bersama dua teman lainnya yakni Heru Yoga (13) dan Mahesa (18). Heru Yoga berhasil diselamatkan, sedangkan Lutfi dan Mahesa tenggelam. Hingga kini Mahesa belum ditemukan.
Setelah ditemukan, jenazah Lutfi langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Randublatung yang dipimpin dr. Dewi dengan disaksikan Kapolsek Randublatung. Tim medis menyatakan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan atau pembunuhan. "Ini murni karena tenggelam," ucap dr. Dewi.
Jenazah Lutfi pada hari Senin (6/2/2017) langsung diserahkan kepada pihak keluarga yakni Bapak Sugianto selaku orangtuanya untuk kemudian dimandikan dan dikebumikan di pemakaman umum desa setempat. Keluarga tampak histeris ketika mengetahui Lutfi pulang dalam keadaan tak bernyawa.
"Meskipun korban baru ditemukan satu, upaya pencarian akan terus kita laksanakan. Kemarin selama dua hari sempat memperoleh bantuan pencarian dari Basarnas Jepara," ucap Sri Rahayu, Kepala Pelaksana BPBD Blora.
Pada hari Selasa (7/2/2017) tim pencarian kembali menyusuri Kali Wulung hingga muara di Bengawan Solo, namun belum menemukan korban lainnya atas nama Mahesa (18) pelajar SMK Katolik Randublatung putra Sarji dengan alamat RT 02 RW 11 Desa Kedhiren Kecamatan Randublatung. (ip-infoblora)