PERAWANGPOS -- Menanggapi munculnya Yayasan Peduli Pesantren (YPP) yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu yang lalu, sejumlah Pimpinan Pondok Pesantren se-Sumatera Utara mengadakan silaturahim dan pertemuan di Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar-Raudlatul Hasanah Medan, Kamis (22/12/2016).
Seluruh peserta pertemuan sepakat bahwa pesantren adalah salah satu simbol institusi pendidikan Islam di Indonesia dan hanya layak diurus oleh umat Islam. Hal ini sesuai dengan surat Al-Kafirun ayat 6, "bagi kalian adalah agama kalian dan bagiku adalah agamaku)," demikian salah satu poin penting yang dihasilkan dari pertemuan ini.
Selain itu juga, Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang bertujuan menanamkan dan memurnikan aqidah Islamiyah, serta melaksanakan ibadah syar'iyah dan menyempurnakan akhlak alkarimah.
Pondok Pesantren bukan hanya merupakan sekedar institusi pendidikan tapi juga sudah menjadi simbol keagamaan umat Islam Indonesia yang berdiri oleh dan untuk umat Islam dan bangsa dan wajib dibangun dan dibiayai dari sumber yang halalan thayyiban, sementara itu Yayasan Peduli Pesantren diduga sarat dengan muatan politik yang mengancam persatuan umat Islam. Oleh sebab itu maka setiap muslim berkewajiban menjaga kemuliaan ('iffah) dan kejayaan ('izzah) Islam.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka Pimpinan Pesantren se-Sumatera Utara menyatakan sikap, yaitu; Menolak kehadiran dan kerjasama dalam bentuk apapun dengan Yayasan Peduli Pesantren yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo, menolak bantuan jenis apapun dari YPP atau organisasi sejenisnya, dan mengajak kepada semua Pondok Pesantren dan umat Islam untuk menjaga eksistensi Pondok Pesantren sebagai benteng umat yang memiliki kehormatan dan jati diri.
Di antara Pimpinan/perwakilan Pondok dan yang hadir pada pertemuan yang diprakarsai oleh Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah ini antara lain; Drs. H. M. Ilyas Tarigan (Ketua Umum Badan Wakaf Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah), Drs. H. Rasyidin Bina, MA (Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah), Gazali Mukhtar (STAI As-Sunnah), Ahyat Sani Nasution (Ponpes Ta'dib Asy-Syakirin), Drs. H. Junaidi (Ponpes Mawaridussalam), Anwar Alayyubi (Ma'had Tahfiz Qur'an Titi Kuning), H. Arifuddin, Lc (Ponpes Al-Uswah Langkat), Abdullah Baihaqi (Pondok Pesantren Al-Manar-Medan Johor), Amir Panatagama (Ponpes Al-Mukhlisin – Tanjung Morawa), Najamuddin, MA (Pondok Pesantren Nurul Hakim), H. Qosim Nursheha Lc, M.Ud (MIUMI Sumut), dan Ir. H. Ahmad Prana Rulianto (Pimpinan Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah).
Sumber : Panjimas