Sandiaga Kurang Setuju Kenaikan UMP di Atas 10 Persen
Jum'at, 21 Oktober 2016 , 11:55:00 WIB
Laporan: Lopi Kasim
Berita Metropolitan. Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku dirinya sedang membahas besaran upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta dengan tim pengupahan.
Kalangan dunia usaha, kata calon wakil Anies Baswedan itu, memberikan masukan agar UMP di ibukota tidak terlalu tinggi karena akan berakibat menurunnya daya saing.
Sementara, dari kalangan serikat pekerja menginginkan UMP dinaikkan lantaran biaya hidup yang relatif tinggi.
"Saya lagi bicara sama tim pengupahan, Pak Sarman Simanjorang (terkait UMP)," ujar Sandiaga, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/10) malam.
Untuk itu, kata Sandiaga, dirinya saat ini sedang mencoba mengaktifkan kembali sistem kemitraan. Hal itu agar didapatkan solusi terbaik mengenai jumlah UMR di ibukota.
"Saya akan mencoba mengaktifkan lagi sistem kemitraan untuk mencari win-win solution berapa sih jumlah UMR yang bisa diterima oleh dunia usaha dan teman-teman di sektor dunia usaha," kata dia.
Menurut Sandiaga, besaran nilai UMP di DKI Jakarta jika dilihat dari laju inflasi tidak terlalu signifikan. Namun, akan berbeda jika dilihat langsung di lapangan dimana harga kebutuhan pokok cukup tinggi.
"Jadi buat saya mestinya sih kalau melihat sekarang ekonomi jadi berat jangan sampai di atas 10 persen (kenaikan), menurut saya," ungkapnya.
Namun dirinya masih mengkaji berapa besar kenaikan UMP tersebut. [ipk]
Komentar Pembaca