Hukum Tidak Adil, Pendukung Jessica Mulai Bermunculan di Dunia Maya

Jessica Kumala Wongso
Jessica Kumala Wongso
JAKARTA - Ketuk palu Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap Jessica Kumala Wongso masih cukup lama. Namun, grup netizen Pendukung Jessica terus bermunculan di dunia maya karena ketidakadilan yang bisa anda nonton secara live di televisi nasional.

Berdasarkan pantauan Harian Majalah Berita hari ini, Kamis (6/10/2016) sedikitnya ada 10 grup Facebook, Twiiter yang sudah megenderang perang atas matinya hukum di Indonesia.

Salah satunya grup Facebook bernama "Keadilan untuk Jessica Kumala Wongso", Justice for Jessica Kumala Wongso, dan grup facebook yang mengatasnamakan Jessica Kumala Wongso.

Saat grup Facebook bernama "Keadilan untuk Jessica Kumala Wongso", menulis status 'Tak lama lagi JPU juga akan terima KARMA perbuatannya sendiri ! TEGAR, TABAH dan SABAR, JESSICA, fans kamu di page ini akan mengirimkan doa dan energi positif utk menambah kekuatan mu ! Semoga keadilan datang lebih cepat utk membebaskan mu !'

Sedikitnya 140 komentar lebih memojokkan Jaksa. 

"Sudah jelas jessica gk salah. jessica harus bebas mlm ini jg ," ujar Ova Danuarta, hari ini.

"Yang gk masuk akal dari jpu peraturan kapolri bisa di langgar demi tuntutan yg di paksakan … hmmm gawat ini,, klo perkap boleh di langgar maka akan terjadi hukum rimba", ujar Joko Herlino.

"Sianida belinya dimana, kalo ada yang bisa menjelaskan belinya dimana? Maka Jessica dihukum bersalah. Selama sidang awal sampai sekarang belum ada bisa menjelaskan sebagai saksi yang melihat beli sianida. Jessica harus bebas karna masalah dapatnya sianida belum diketahui," ujar Charles Kristianto.

"Tolong kpd pemerintah n kepolisian utk menutup Restoran tempat Mirna meninggal. Restoran nya tdk jelas CCTV nya. Di kampung ku aja kalau ud Restoran lengkap cctv nya n jelas. Tujuan cctv bukan melihat kejahatan aja. Aku ud bertanya pd pemilik restoran yg pernah ku singgah kan.tujuan cctv terpenting melihat Karyawan nya yg malas n tidak melayani pengunjung dgn baik/ramah.

Aku tdk percaya kalau restoran matinya mirna tdk lengkap cctv.sampai kolong meja n sudut bisa terlihat jelas di cctv restoran," ujar RianUcok Silalahi.

"JPU hanya cari aman saja ,berkelit dengan permainan kata2 untuk menutupi kekalahan,"ujar Aditya Ganendra.

"Gila, JPU katanya mengesampingkan keterangan2 para saksi ahli yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica dalam persidangan2 sebelumnya. Kalau gitu ga usah ada sidang, JPU sahkan saja UU Rimba, hapus KUHP,"ujar R.Hermanto.

Sedangkan di persidangan Negeri Jakarta Pusat yang mendegarkan pembacaan Jaksa terlihat pengamanan sangat ketat oleh ratusan aparat dari kepolisian, mulai dari dalam ruangan, loby hingga pintu masuk.

Subscribe to receive free email updates: