Berita Metropolitan – Poros Wartawan Jakarta (PWJ) mengaku kecewa dengan sikap tempramen hingga melakukan aksi kekerasan terhadap Saiful Anwar (26) saat menjalankan tugas peliputan, Kamis (6/9/2016) sore kemarin. Apalagi aksi biadab oknum polisi tersebut sampai menodongkan pistol ke arah kontributor TV One itu.
Dalam siaran pers yang diterima Berita Metropolitan, Kepala Divisi Advokasi PWJ, Suparnie menilai apa yang dilakukan oleh anggota Polsek Metro Senen terhadap Saiful Anwar itu merupakan tindakan biadab seorang aparat penegak hukum. Suparnie juga menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap jurnalis.
"Inikah wajah kepolisian kita?. Perbuatan biadab para anggota polisi itu bukan hanya sekedar melakukan kekerasan, tetapi jelas telah melecehkan profesi jurnalis," kata Suparnie dalam keterangan persnya, Jumat (7/9/2016).
Untuk itu, Suparnie pun mendesak agar Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Tito Karnavian mengambil sikap nyata untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Poros Wartawan Jakarta (PWJ), mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian menangkap dan mencopot pelaku kekerasan yang dilakukan anggotanya yang melakukan kekerasan itu," tegasnya.
Ia pun juga meminta agar kasus tersebut dilanjutkan ke ranah hukum tanpa menunggu adanya laporan dari pihak manapun. Hal ini dikatakan Suparnie agar kasus semacam itu tidak selalu terulang lagi di kemudian hari.
"Serta membawa kasus ini ke peradilan tanpa harus menunggu ada laporan dari pihak korban atau manapun. Hal ini penting dilakukan agar tidak terulang kembali peristiwa serupa," tandasnya.
Lebih lanjut, Suparnie juga menyayangkan kasus kekerasan wartawan selalu terulang di Republik Indonesia. Jika sebelumnya beberapa kasus kekerasan wartawan dilakukan oleh oknum anggota TNI, kini korps Bhayangkara pun ikut tercoreng namanya dalam kasus yang sama.
Untuk itu, Suparnie pun meminta dengan tegas agar Joko Widodo sebagai Presiden dan panglima tertinggi dalam pemerintahan di Indonesia, agar memanggil petinggi-petinggi pemerintahannya untuk melakukan evaluasi besar.
"PWJ juga mendesak Presiden Joko Widodo agar memanggil Menkopolhukam, Kapolri dan Panglima TNI untuk melakukan evaluasi kasus-kasus kekerasan terhadap wartawan," pintanya.
Agar kasus tersebut tidak membias dan menjadi angin lalu, jurnalis di salam satu media di Jakarta tersebut pun meminta agar seluruh wartawan di Indonesia untuk tetap mengawal kasus kekerasan yang terjadi pada salah satu wartawan di komunitas Lensa Pusat tersebut.
Kisah Pilu Kekerasan Kontributor TV One oleh oknum Polisi Polsek Metro Senen
Diketahui, Saiful Anwar (26) babak belur setelah dipukuli oleh oknum aparat kepolisian, di kawasan Senen Jakarta Pusat pada Kamis (6/10/2016) sore. Dari penuturan Saiful, peristiwa itu berawal saat yang bersangkutan tengah menuju lokasi liputan dengan mengendarai sepeda motor ke arah kawasan Cempaka Putih. Namun, pada saat melintas di kawasan Senen Jakarta pusat tepatnya di Fly over Senen, motor yang ia kendarai tidak sengaja menyentuh tangan oknum polisi yang tengah mengatur lalu lintas.
Merasa tidak terima tangannya tersentuh oleh sepeda motor Saipul, oknum anggota polisi itu langsung mengejar Saiful dengan menggunakan kendaraan dinas dan memepetnya yang kemudian meminta saipul berhenti. Oknum polisi itu kemudian memukuli Syaiful hingga membuat bagian bawah matanya mengalami pendarahan.
Meski mengalami kekerasan Saipul tidak melakukan perlawanan bahkan sempat meminta maaf kepada oknum polisi tersebut. Namun, oknum polisi yang diketahui berdinas di Polsek Senen itu tetap tidak terima atas apa yang dilakukan oleh Saipul.
Beberapa saat kemudian, kata Saipul, sebuah mobil dinas datang dan langsung turun oknum polisi lainnya. Bukannya menghentikan aksi kekerasan yang dialami Syaiful yang tengah dipukul oleh oknum polisi yang disenggolnya, justru oknum polisi mobil itu ikut memukulnya. Tidak hanya itu, Syaiful bahkan ditodongkan sebuah pistol oleh para polisi itu.
Dengan tangan diborgol Syaiful dipaksa masuk ke dalam mobil dan kembali dipukuli dan diancam akan ditembak kakinya.
Sampai berita ini diturunkan, Saiful kini diinformasikan sedang menuju Propam untuk melaporkan kasus kekerasan yang menimpa dirinya, setelah selesai melakukan visum di RSCM, Jakarta. [mib]