 |
Jakarta, Info Breaking News – Nama Dr. Binsar M. Gultom, SH, SE, MH, yang kini menjabat sebagai Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Banten mungkin sudah tak lagi asing di telinga. Popularitasnya meroket saat menyidangkan kasus kopi maut bersianida dengan terpidana Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akhir tahun 2016 silam.
Sebagai salah seorang praktisi hukum, ia kerap memberi insight maupun masukan terkait hukum di Indonesia. Dalam buku 'Pandangan Kritis Seorang Hakim' jilid 4 Ia menulis: "..untuk mengisi Hakim Agung yang dibutuhkan MA, KY harus membuat database bagi calon Hakim Agung di seluruh satuan kerja MA di daerah. Hal ini diperlukan guna menjaring kader-kader Hakim Agung yang potensial dan profesional dengan rekam jejak yang bagus. Selain itu, KY juga harus memaknai menjaga dan kehormatan hakim sebagai tindakan preventif dan represif, harus langsung terjun kelapangan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyalah gunaan wewenang Hakim dalam setiap penanganan perkara di Pengadilan, sekaligus mampu mencegah perendahan martabat hakim.
Menyoroti hal tersebut, Binsar yang juga pernah mengadili kasus pelanggaran HAM Berat di Timor Timur dan Tanjung Priok (tahun 2001-2005) ini dinilai sangat layak dan pantas diterima menjadi pimpinan KY periode 2020-2025, karena Hakim sebagai obyek pengawasan KY justru sangat dikuasai Binsar untuk menjamin kinerja hakim yang lebih baik.
Binsar yang juga berprofesi sebagai Dosen Pascasarjana Universitas Esa Unggul dan memiliki ketangguhan dalam setiap mengambil keputusan hakim dipercaya akan mampu menjalin hubungan kinerja yang ideal antara MA dan KY, terbukti dari berbagai putusan-putusannya di pengadilan dan karya tulisnya di berbagai media cetak nasional maupun lokal sangat berguna bagi penegakan hukum di Indonesia. ***Emil F. Simatupang