Tambah Satu, Pasien Covid-19 Blora yang Meninggal Jadi 4

Hari ini korban meninggal di Kabupaten Blora tambah satu orang, sehingga total ada 4 yang meninggal. (foto: ilustrasi detik.com)

BLORA. Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Blora yang meninggal per hari ini, Kamis (18/6/2020) bertambah satu. Yang tadinya ada 3 orang, kini menjadi 4 orang yang meninggal. Hal ini dibenarkan oleh Kasi Intel Kodim 0721/Blora Lettu Inf. Lukman Hakim, S.Sos, ketika menyampaikan update data virus Corona di Posko Gugus Tugas Covid-19, Kamis siang.

"Siang ini berdasarkan data monitoring tim GTPP, total kasus Covid-19 ada 43, rinciannya 6 sembuh, 33 dirawat, dan yang meninggal 4. Sedangkan rapid-test reaktif masih ada 56 orang yang diawasi, begitu juga dengan PDP masih ada 5 orang, ODP 26 orang, dan OTG 80 orang, persebarannya bisa lihat di website corona.blorakab.go.id," ungkap Lettu Inf. Lukman Hakim, S.Sos.

Dengan data tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Blora yang sedang memasuki masa new normal tetap terus melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi beberapa pusat ekonomi mulai dibuka seperti Pasar Hewan Ponan, PKL, dan pertokoan lainnya.

"Pandemi Covid-19 sampai hari ini belum reda ditandai dengan adanya penambahan pasien dalam beberapa hari ini. Kita semua berharap semuanya bisa segera berakhir sehingga bisa beraktifitas seperti biasanya. Ayo semuanya ikuti himbauan pemerintah untuk jaga kesehatan dan hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19," paparnya.

Untuk pasien meninggal yang keempat, berdasarkan data yang berhasil dihimpun, merupakan warga Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora Kota, dengan inisial JBH. Pasien meninggal pada Rabu malam (17/6/2020) setelah menjalani perawatan sekitar 6 hari di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.

Hal itu juga dibenarkan oleh Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora yang ditemuai Kamis siang di Posko GTPP Covid-19. Menurutnya, pasien ini sebelumnya juga pernah menjalani rawat inap di RSUD Blora.

"Semalam langsung dimakamkan oleh petugas dengan menggunakan APD lengkap di pemakaman umum Butoh, tidak jauh dari rumahnya. Jadi dari Rembang langsung ke makam, tidak dibawa ke rumah," ungkapnya.

Korban ini diketahui adalah seorang wiraswasta yang kerap pergi keluar kota untuk menjalankan usahanya di bidang perdagangan. Diduga tertular virus dari aktifitas pekerjaannya itu. Sebelum ditetapkan positif Covid-19, korban terlebih dahulu menyandang status PDP dengan gejala sesak nafas. (dmz-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: