Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi |
Jakarta, Info Breaking News - Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berbicara mengenai cibiran soal China. Luhut menegaskan bagi semua investor yang menanamkan modal di tanah air, tidak ada negosiasi terkait batas wilayah. Menurutnya soal kedaulatan maritim tidak ada kompromi dengan siapapun.
Luhut dianggap 'mengistimewakan' China dalam menjalin hubungan dengan Indonesia. Luhut mengatakan bahwa Indonesia tidak bisa menolak karena China memiliki peran penting dalam pasar global.
"Dampak Covid-19 ini ada dampak di Tiongkok, kita nyinyir lihat Tiongkok. Tiongkok itu 18% mengontrol ekonomi dunia. Kita suka tidak suka saya harus sampaikan, kita nggak bisa ignore keberadaan dia. Nah ini punya dampak. Apalagi jarak kita dekat dengan dia," terang Luhut dalam rapat bersama Banggar DPR RI, Senayan, Senin (22/6).
Luhut mengatakan pemerintah memberikan syarat kepada China dalam menjalin kerja sama.
"Dengan Tiongkok saya pikir investasi terus meningkat. Dan mereka memenuhi kriteria yang kita berikan. Jadi tidak ada tidak. Ada lima kriteria untuk masuk ke Indonesia. Satu, dia harus bawa teknologi. Dua dia harus teknologi transfer, tiga dia harus added value, keempat dia harus melakukan B2B dari tiap itu, kelima dia harus menggunakan tenaga kerja kita sebanyak mungkin," jelasnya.
"Tapi dalam konteks ini karena kita tidak punya engineer yang cukup dalam teknologi. Sekarang ini kita punya pegawai Indonesia itu 92%, ada juga 8% asing dari Tiongkok ada juga dari Prancis,"ujar Luhut.
Pemerintah tidak hanya menjalin kerja sama dengan China, tapi juga dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) hingga Uni Emirat Arab (UEA), dan lainnya, tegas Luhut. *** Candra Wibawanti