SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Desa Maktian, Kecamatan Wer Maktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu desa di kabupaten julukan duan lolat ini diketahui memiliki hasil laut melimpah. Itu sebabnya desa ini ditetapkan sebagai desa mandiri perikanan, lantaran memiliki potensi laut yang menjanjikan.
Penetapan Makatian sebagai desa mandiri perikanan dinilai sesuai dengan potensi yang dimiliki desa ini mengingat potensi perikanan mempunyai prospektif yang baik di waktu mendatang.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Junus Frederick Batlayeri kepada media ini, Selasa (23/6).
Batlayeri mengatakan, hasil laut di wilayah desa ini sangat berlimpah, terutama ikan, udang, teripang hingga rumput laut tersebut dan lainnya, sempat membuat sejumlah pengusaha kewalahan membeli hasil tangkap nelayan setempat. Untuk itu, ke depan demi menjawab hal itu, dirinya akan merangkul pengusaha-pengusaha di bidang perikanan agar menyiapkan gudang-gudang penyimpanan ikan (Cold storage) untuk dapat menampung hasil tangkap para nelayan tersebut.
Batlayeri yang baru menjabat sebagai Kadis KP Tanimbar ini mengaku dirinya kini sedang mengupayakan agar seluruh pengusaha lokal harus membangun cold storage. Namun secara khusus, bagi para pelaku pengusaha perikanan yang sementara berada di Seira Blawat (Pusat ibukota Kecamatan Wer maktian) dengan kapal –kapalnya ditantang bila selesai mencari telur ikan terbang, mereka juga diwajibkan menangkap ikan lainnya, jangan hanya mencari telur ikan. Jika hal itu tidak dipenuhi, maka dirinya mengancam akan menutup semua akses aktivitas mereka di sana.
"Jika mau menjadi pengusaha perikanan di Tanimbar, minimal harus ada ijin, kantor dan tempat penampungan ikan. Itu rencana saya agar jangan ada pengusaha liar yang jika musim saja, hadir disini," ujar Batlayeri.
Untuk itu, dirinya meminta peran aktif dari media cetak maupun elektronik yang berada di Tanimbar membantu memantau para pelaku usaha luar yang hanya musiman datang di daerah ini.
Ia mengatakan, saat ini dirinya telah menempatkan pegawainya di lokasi Kecamatan Wermaktian guna memonitoring pola perilaku nelayan seperti apa, dan sekaligus turut mendampingi para nelayan setempat.
"Itu Program saya. Dinas KP harus hidup bersama nelayan di pantai. Saya juga sementara bangun kordinasi, dan dua tiga dari nelayan disana sudah ada yang setuju. Dinas akan berupaya juga menyiapkan lahan untuk mereka dan diupayakan harus ada di Wermaktian juga untuk lokasi, labuh tambatnya untuk semua kapal perikanan yang ada," ungkapnya. (ys)
Penetapan Makatian sebagai desa mandiri perikanan dinilai sesuai dengan potensi yang dimiliki desa ini mengingat potensi perikanan mempunyai prospektif yang baik di waktu mendatang.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Junus Frederick Batlayeri kepada media ini, Selasa (23/6).
Batlayeri mengatakan, hasil laut di wilayah desa ini sangat berlimpah, terutama ikan, udang, teripang hingga rumput laut tersebut dan lainnya, sempat membuat sejumlah pengusaha kewalahan membeli hasil tangkap nelayan setempat. Untuk itu, ke depan demi menjawab hal itu, dirinya akan merangkul pengusaha-pengusaha di bidang perikanan agar menyiapkan gudang-gudang penyimpanan ikan (Cold storage) untuk dapat menampung hasil tangkap para nelayan tersebut.
Batlayeri yang baru menjabat sebagai Kadis KP Tanimbar ini mengaku dirinya kini sedang mengupayakan agar seluruh pengusaha lokal harus membangun cold storage. Namun secara khusus, bagi para pelaku pengusaha perikanan yang sementara berada di Seira Blawat (Pusat ibukota Kecamatan Wer maktian) dengan kapal –kapalnya ditantang bila selesai mencari telur ikan terbang, mereka juga diwajibkan menangkap ikan lainnya, jangan hanya mencari telur ikan. Jika hal itu tidak dipenuhi, maka dirinya mengancam akan menutup semua akses aktivitas mereka di sana.
"Jika mau menjadi pengusaha perikanan di Tanimbar, minimal harus ada ijin, kantor dan tempat penampungan ikan. Itu rencana saya agar jangan ada pengusaha liar yang jika musim saja, hadir disini," ujar Batlayeri.
Untuk itu, dirinya meminta peran aktif dari media cetak maupun elektronik yang berada di Tanimbar membantu memantau para pelaku usaha luar yang hanya musiman datang di daerah ini.
Ia mengatakan, saat ini dirinya telah menempatkan pegawainya di lokasi Kecamatan Wermaktian guna memonitoring pola perilaku nelayan seperti apa, dan sekaligus turut mendampingi para nelayan setempat.
"Itu Program saya. Dinas KP harus hidup bersama nelayan di pantai. Saya juga sementara bangun kordinasi, dan dua tiga dari nelayan disana sudah ada yang setuju. Dinas akan berupaya juga menyiapkan lahan untuk mereka dan diupayakan harus ada di Wermaktian juga untuk lokasi, labuh tambatnya untuk semua kapal perikanan yang ada," ungkapnya. (ys)