AMBON - BERITA MALUKU. Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, mengakui pernah melakukan kontak langsung dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), Muhammad Marasabessy, yang dinyatakan positif Covid-19 sesuai hasil swab PCR di BTKL-PP Klas II Ambon, bersamaan dengan 17 kasus baru lainnya, Rabu 27 Mei, dinamai kasus 188 inisial MM laki-laki (53).
"Sebelumnya beliau dinyatakan positif, Senin 25 Mei saya ada bersama-sama dengan beliau, saya duduk satu meja," ujar Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang dalam keterangan pers di kantor Gubernur, Kamis (28/05).
Sebagai orang yang melakukan kontak langsung dengan MM, ia akan mejalani Rapid Test.
"Tentu harus mengukuti tes Rapid, bila perlu swab, satu dua hari kedepan," ucapnya.
Menurut Kasrul, bukan hanya ia yang menjalani rapid test, namun pejabat dan staf yang ada di Dinas PUPR, yang pernah melakukan kontak langsung tujuh hari sebelumnya dengan MM, akan juga di Rapid Test, termasuk keluarga.
Sebagai pejabat publik, kata Kasrul sangat rentan terpapar Covid-19, karena bertemu dan melakukan kontak langsung dengan banyak orang.
"Dalam melakukan tugas setiap hari sangat rentan terpapar Covid, yang harus bertemu dengan orang. Tentu ini pembelajaran buat kita, masa seorang pejabat kita mau curigai, saya punya maitua juga tidak dicurigai, ternyata terinveksi Covid-19. Karena kalian tidak tahu saya berinteraksi dengan sapa, apakah dia rentan atau tidak. Jadi siapapun dia bisa saja terpapar Covid-19," tuturnya.
Ia mengakui, Kadis PUPR sempat melakukan perjalanan ke Jakarta sekitar 2 atau 3 bulan lalu. Bahkan sekembali di Ambon ia memeriksakan dirinya sendiri di salah satu dokter praktek di Ambon, dan dilalukam rapid test, hasilnya reaktif. Sehingg diambil swab PCR untuk diuji di BTKL-PP Klas II Ambon, ternyata hasilnya juga positif.
Namun dirinya belum bisa memastikan apakah mantan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku terpapar di Jakarta atau sekembalinya di Ambon.
"Untuk mengetahui apakah dia terpapar dari mana kita menunggu hasil tracking dari Gugus Tugas Kota Ambon," ucapnya.
Saat ini, kata ketua pelaksana harian penanganan pencegahan Covid-19 Maluku, MM saat ini menjalani karantina di Balai Diklat BPSDM Maluku, Wailela Ambon.
"Kita berdoa agar beliau secapatnya sembuh, yang pastinya tidak ada perlakuan khusus untuk beliau, sama halnya dengan pasien Covid-19 lainnya," ungkapnya.
Ditanya dengan ditetapkan MM positif Covid-19 apakah untuk sementara aktifitas dihentikan sementara, menurutnya tidak, karena telah dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Untuk kantor dinas PUPR tetap dibuka, saya mendengar laporan telah dilakukan penyemprotan disinfektan. Pastinya sudah steril," ungkapnya.
Sekedar tahu, MM dinyataka positif Covid-19 bersamaan dengan 17 kasus baru lainnya, yaitu kasus 171 inisi EN laki-laki (31), Kasus 172 inisial ABT laki-laki (47), Kasus 173 inisial PR laki-laki, Kasus 174 inisial RR perempuan (31), Kasus 175 inisial MSM laki-laki (32),
Kasus 176 inisial MP laki-laki (52), Kasus 177 inisial RDS perempuan (44), kasus 178 inisial R perempuan (35), Kasus 179 inisial MB perempuan (26), Kasus 180 inisial IP perempuan (26), Kasus 181 inisial NP perempuan (35), Kasus 182 inisial KH perempuan (28), Kasus 183 inisial EG laki-laki (18), Kasus 184 inisial AG laki-laki (18), Kasus 185 inisial YS perempuan (27), Kasus 186 inisial VK laki-laki (19), Kasus 187 inisial SM perempuan (37) telah meninggal dunia.
"Sebelumnya beliau dinyatakan positif, Senin 25 Mei saya ada bersama-sama dengan beliau, saya duduk satu meja," ujar Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang dalam keterangan pers di kantor Gubernur, Kamis (28/05).
Sebagai orang yang melakukan kontak langsung dengan MM, ia akan mejalani Rapid Test.
"Tentu harus mengukuti tes Rapid, bila perlu swab, satu dua hari kedepan," ucapnya.
Menurut Kasrul, bukan hanya ia yang menjalani rapid test, namun pejabat dan staf yang ada di Dinas PUPR, yang pernah melakukan kontak langsung tujuh hari sebelumnya dengan MM, akan juga di Rapid Test, termasuk keluarga.
Sebagai pejabat publik, kata Kasrul sangat rentan terpapar Covid-19, karena bertemu dan melakukan kontak langsung dengan banyak orang.
"Dalam melakukan tugas setiap hari sangat rentan terpapar Covid, yang harus bertemu dengan orang. Tentu ini pembelajaran buat kita, masa seorang pejabat kita mau curigai, saya punya maitua juga tidak dicurigai, ternyata terinveksi Covid-19. Karena kalian tidak tahu saya berinteraksi dengan sapa, apakah dia rentan atau tidak. Jadi siapapun dia bisa saja terpapar Covid-19," tuturnya.
Ia mengakui, Kadis PUPR sempat melakukan perjalanan ke Jakarta sekitar 2 atau 3 bulan lalu. Bahkan sekembali di Ambon ia memeriksakan dirinya sendiri di salah satu dokter praktek di Ambon, dan dilalukam rapid test, hasilnya reaktif. Sehingg diambil swab PCR untuk diuji di BTKL-PP Klas II Ambon, ternyata hasilnya juga positif.
Namun dirinya belum bisa memastikan apakah mantan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku terpapar di Jakarta atau sekembalinya di Ambon.
"Untuk mengetahui apakah dia terpapar dari mana kita menunggu hasil tracking dari Gugus Tugas Kota Ambon," ucapnya.
Saat ini, kata ketua pelaksana harian penanganan pencegahan Covid-19 Maluku, MM saat ini menjalani karantina di Balai Diklat BPSDM Maluku, Wailela Ambon.
"Kita berdoa agar beliau secapatnya sembuh, yang pastinya tidak ada perlakuan khusus untuk beliau, sama halnya dengan pasien Covid-19 lainnya," ungkapnya.
Ditanya dengan ditetapkan MM positif Covid-19 apakah untuk sementara aktifitas dihentikan sementara, menurutnya tidak, karena telah dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Untuk kantor dinas PUPR tetap dibuka, saya mendengar laporan telah dilakukan penyemprotan disinfektan. Pastinya sudah steril," ungkapnya.
Sekedar tahu, MM dinyataka positif Covid-19 bersamaan dengan 17 kasus baru lainnya, yaitu kasus 171 inisi EN laki-laki (31), Kasus 172 inisial ABT laki-laki (47), Kasus 173 inisial PR laki-laki, Kasus 174 inisial RR perempuan (31), Kasus 175 inisial MSM laki-laki (32),
Kasus 176 inisial MP laki-laki (52), Kasus 177 inisial RDS perempuan (44), kasus 178 inisial R perempuan (35), Kasus 179 inisial MB perempuan (26), Kasus 180 inisial IP perempuan (26), Kasus 181 inisial NP perempuan (35), Kasus 182 inisial KH perempuan (28), Kasus 183 inisial EG laki-laki (18), Kasus 184 inisial AG laki-laki (18), Kasus 185 inisial YS perempuan (27), Kasus 186 inisial VK laki-laki (19), Kasus 187 inisial SM perempuan (37) telah meninggal dunia.